Rabu 13 Jan 2021 10:00 WIB

Infografis Provokasi Trump Jelang Rusuh Capitol Hill

Trump dianggap bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill.

Foto: AP/Reuters/berbagai sumber
Provokasi Trump dan pendukungnya jelang Capitol Hill rusuh

REPUBLIKA.CO.ID, Kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill saat Kongres hendak mengesahkan kemenangan Joe Biden Kamalla Haris pada Rabu (6/1) telah mencoreng  demokrasi di Paman Sam. Kejadian itu telah membuat malu AS di mata negara-negara dunia sebagai negara yang dianggap pendukung utama demorkasi.

Kerusuhan itu tak terlepas dari tanggung jawab Donald Trump dan pendukungnya atas pernyataan-pernyataan bernada provokatif. Berikut sejumlah pernyataan kontroversional Trump dan orang dekatnya.

Baca Juga

19 Desember, Hadirlah di Sana, Menjadi Liar

Pada pukul 01.42 dini hari, Trump berkicau bahwa secara statistik tak mungkin ia kalah dari persaingan pilpres. Ia memberikan catatan pertama untuk menggelar protes besar di Washington DC. "Hadirlah di sana, menjadi liar!"

19 Desember, Kavaleri Telah Tiba

Dalam beberapa jam kemudian, beberapa pendukung Donald Trump bersemangat mulai memperhatikan seruan Trump. Kylie Jane Kremer, pendiri Stop the Steal yang dilarang di Facebook mendengar seruan tersebut dan akan ikut serta. "Kavaleri akan datang, Tuan Presiden!" ujarnya.

Trump mengicaukan ulang kembali dan membalas, "Sebuah kehormatan besar!"

1 Januari, Turun ke Jalan dan Lakukan Kekerasan

Seorang anggota kongres Partai Republik dari Texas Louie Gohmert menyerukan turun ke jalan dan melakukan kekerasan. Ia membalas dengan nada menghasut kabar bahwa gugatannya agar wapres Mike Pences untuk mengeblok pengesahaan Joe Biden telah ditolak.

3 Januari, Kita tak akan Pergi Diam Saja

Ted Cruz, seorang senator AS dari Texas dan jadi pendukung utama Trump di Kongres berbicara di hadapan demonstran di Georgia. "Kami tak akan pergi diam-diam saja menuju malam. Kita akan pertahankan kebebasan. Dan kita akan menang."

5 Januari, Anggota Republik Dukung Biden akan Kalah

Eric Trump, putra Donald Trump mengancam anggota Partai Republik yang berani mendukung Biden di Kongres. "Saya akan membuat kalah setiap senator atau anggota dewan Partai Republik yang tak mau tegak berdiri melawan kecurangan ini. Akan ada primari dalam pemilihan ke depan dan mereka akan kalah."

6 Januari, Kita tak Bisa Terus Menerima Ini Semua

Trump berbicara di depan demonstran di Gedung Putih lebih dari sejam dan mendorong mereka untuk menggelar aksi di Capitol Building. "Kita tak bisa terus menerima ini semua," ujar Trump.

sumber : the guardian
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement