REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya meresmikan beroperasinya dua sumur wakaf, Selasa (12/1). Dua sumur wakaf itu berlokasi di Kampung Babakan Ciwit, Kecamatan Padakembang, dan Pesantren Sabilul Huda Warrosaad, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya.
Kepala Cabang ACT Tasikmalaya, Taufik Perdana mengatakan, pembagunan sumur wakaf di dua lokasi itu didasari oleh dua alasan. Pertama, lokasi itu memiliki masalah dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Kedua, tak ada fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) memadai di lokasi itu.
"Kedua tempat tersebut memenuhi kriteria sasaran pembangunan sumur wakaf ACT," kata Taufik, melalui keterangan resmi, Rabu (13/1).
Ia menjelaskan, di Kampung Babakan Ciwit, warga kesulitan mendapatkan air bersih. Apalagi ketika memasuki musim kemarau. Selain itu, warga di kampung itu rata-rata belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak.
Sementara di Pesantren Sabilull Huda, Taufik mengatakan, santrinya kerap kesulitan mendapatkan air bersih baik itu untuk keperluan mandi, mencuci, atau minum. Saat ini, para santri hanya mengandalakan aliran selokan kecil saja untuk keperluan mandi, mencuci, bahkan wudlu.
"Selain itu fasilitas MCK yang terbatas menyebabkan para santri kerap antri dan bergantian," kata dia.
Sementara itu, pewakaf lahan yang digunakan untuk sumur, Aminah mengatakan, keberadaan sumur wakaf ini sangat bermanfaat bagi warga. Terlebih sulitnya akses air bersih selalu menjadi kendala warga setempat.
“Di sini mah jarang yang punya sumber air layak. Airnya kuning," kata dia.
Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan sumur wakaf. Adanya sumur wakaf itu akan sangat memudahkan warga setempat yang memerlukan akses air bersih.
Pimpinan Pesantren Sabilul Huda, Asep Saepul Palah mengatakan, dengan adanya sumur wakaf, kini santri tak harus bejalan jauh untuk mendapatkan akses air bersih. “Terima kasih. Semoga pembangunan ini jadi aman ibadah," kata dia.