REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Kabareskrim Polri Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis. Diketahui selama kariernya di kepolisian, Sigit memiliki kedekatan dengan Jokowi sejak dia menjabat sebagai Kapolresta Surakara pada 2011 silam.
Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, dari sinilah kedekatan Sigit dan Jokowi terbangun. Ketika itu, pada September 2011 terjadi aksi bom bunuh diri di halaman Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton dan saat itu Solo tengah bersiap-siap menjadi tuan rumah Asian Parliamentary Assembly atau Majelis Parlemen Asia.
Pada masa yang sama Jokowi juga tengah gencar-gencarnya mempromosikan Solo sebagai destinasi wisata. Sigit yang merupakan perwira jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 memberikan jaminan bahwa Solo aman untuk menggelar acara internasional dan juga untuk wisatawan.
Satu tahun kemudian pria kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969, dipromosikan menjabat Kasubdit II Dittipidum Baeskrim Polri. Pada bulan Mei 2013, Sigit bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
Pada 2014 saat Jokowi menjabat sebagai Presiden Jokowi di periode pertama kedekatan keduanya semakin kuat. Ketika itu, Sigit ditunjuk sebagai ajudan Jokowi hingga 2016. Kemudian dia dipromosikan untuk menduduki jabatan Kapolda Banten, meski sempat mendapat sejumlah penolakan dari masyarakat Banten. Selanjutnya pada Desember 2019, Sigit dilantik menjadi Kepala Bareskrim Polri menggantikan Idham Azis.
Pada hari ini, Jokowi mengirimkan satu calon tunggal Kapolri, yaitu Komjen Listyo Sigit Prabowo kepada DPR RI. Kepastian ini disampaikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Nantinya, DPR RI akan segera memproses dan menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri.
"Bahwa Surpres telah kami terima dari Bapak Presiden yang mana Bapak Presiden menyampaikan usulan pejabat Kapolri yang akan datang dengan nama tunggal yaitu Bapak Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat Kabareskrim di Polri,” terang Politikus PDI Perjuangan tersebut.
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menilai, kedekatan Jokowi bukan menjadi alasan mengapa Listyo dipilih sebagai calon tunggal Kapolri. Menurutnya, Listyo memang sosok yang kompeten mengingat prestasinya selama ini cukup bersinar.
"Kalau dari kemampuan, kapabilitas dengan posisi dia sebagai Kabareskrim tentu sudah melalui proses jenjang kematangan yang cukup di atas rata-rata. Jangan lihat usia, ada orang usia itu tidak capable," ujar Azis.