Rabu 13 Jan 2021 15:24 WIB

Dua Jenazah Kembali Ditemukan di Lokasi Longsor Sumedang

Dua jenazah kembali ditemukan di lokasi longsor Sumedang. Total temuan 19 orang.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anggota Basarnas, TNI, Polri dan relawan melakukan pencarian korban bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Tim SAR gabungan masih mencari puluhan korban hilang yang telah terdata akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (9/1) lalu.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Anggota Basarnas, TNI, Polri dan relawan melakukan pencarian korban bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Tim SAR gabungan masih mencari puluhan korban hilang yang telah terdata akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (9/1) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Dua jenazah korban longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, kembali ditemukan tim SAR gabungan. Kedua jenazah ditemukan Rabu (13/1) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat ini proses evakuasi tengah dilakukan petugas.

"Saat ini lagi proses dua penemuan. Tapi masih  belum terangkat,’’ kata Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah, kepada Republika.co.id.

Baca Juga

Menurut Deden, satu jenazah berjenis kelamin laki laki dewasa berhasil dievakuasi. Sedangkan satu jenazah lagi masih dalam proses pengangkatan. ‘’Satu jenazah sudah berhasil diangkat. Jenis kelamin lagi laki. Satu lagi masih dalam proses. Sepertinya akan memakan waktu lama,’’ ujar dia.

Dengan ditemukannya dua jenazah lagi maka sampai sore ini tim SAR sudah berhasil menemukan 19 korban meninggal dunia.  Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB ditemukan satu jenazah laki laki dewasa atas nama Ahmad Yani (32 tahun).

Sementara itu, Kapolsek Cimanggung,  Kompol  Herdis  Suhardiman, mengatakan, cuaca di lokasi kejadian dalam kondisi mendung. Namun demikian, kata dia, pencarian masih terus dilakukan. ‘’Cuaca mendung. Kalau hujan pencarian akan dihentikan karena sangat riskan,’’ kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement