REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Asosiasi Medis Islam di Inggris telah mengkonfirmasi bahwa vaksin Oxford atau AstraZeneca untuk Covid-19 dinyatakan halal dan aman.
British Islamic Medical Association (BIMA) telah memeriksa vaksin tersebut dan sekarang merekomendasikan Muslim yang memenuhi syarat untuk menerima tawaran suntikan.
Mereka telah melihat berbagai masalah agama yang diangkat atas vaksin tersebut dan menyimpulkan bahwa vaksin dapat diterima umat Islam untuk menggunakannya, dengan rekomendasi yang didukung Dewan Muslim Inggris dan Gugus Tugas Vaksinasi.
Pakar Muslim ahli dalam penyakit menular, virologi, farmasi, dokter, komisaris, pejabat kesehatan masyarakat dan ahli bioetika melihat vaksin tersebut, dan telah menyampaikan temuan mereka kepada para ulama Islam dari berbagai denominasi.
Hal-hal penting yang mereka tekankan termasuk bahwa tidak ada produk hewani dalam vaksin dan tidak mengandung sel embrio manusia.
Ini menegaskan kembali temuan MHRA bahwa vaksin tersebut aman dan efektif hingga 70 persen dalam melindungi terhadap Covid-19 yang parah, dan satu-satunya efek samping yang serupa dengan vaksin lain seperti nyeri.
BIMA mengatakan orang-orang di komunitas Muslim adalah beberapa orang yang paling berisiko untuk meninggal atau menjadi sakit parah dengan Covid-19 di negara ini, dan juga sebagian dari yang paling ragu-ragu terhadap vaksin. Itulah sebabnya sangat penting untuk vaksinasi, ini adalah pesan yang jelas dan terpadu di seluruh komunitas muslim bahwa vaksin itu aman.
Hal ini juga mengingatkan orang bahwa vaksin bukanlah obat untuk semua, dan di masa mendatang sangat penting untuk mematuhi aturan penguncian, menjaga jarak sosial, dan mencuci tangan secara teratur.