Rabu 13 Jan 2021 17:10 WIB

Korban Banjir Solok Mulai Kesulitan Air Bersih

Para korban banjir Solok tidak bisa membersihkan perabotan hingga rumah.

Warga terdampak banjir di Kota Solok, Sumatera Barat, mulai kesulitan air bersih (Foto: ilustrasi)
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Warga terdampak banjir di Kota Solok, Sumatera Barat, mulai kesulitan air bersih (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Warga terdampak banjir di Kota Solok, Sumatera Barat, mulai kesulitan air bersih. Hingga kini, mereka belum dapat membersihkan peralatan dan rumah dari endapan lumpur yang menempel.

Salah seorang warga terdampak banjir di Kelurahan IX Korong, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Eli (50), di Solok, Rabu (13/1) mengaku kesulitan mencari air bersih untuk membersihkan peralatan rumahnya yang terkena banjir. Semua perabot di rumah basah terkena banjir termasuk kasur, tikar, pakaian, dan peralatan untuk masak juga basah dan kotor.

Baca Juga

Sampai saat ini kami belum bisa membersihkannya karena aliran air dari perusahaan air minum (PAM) mati," ucap dia. Usai banjir melanda ia hanya tidur beralaskan tikar di rumahnya. Karena kasur miliknya tidak bisa diselamatkan.

"Mau bagaimana lagi banjir itu datang secara tiba-tiba pada jam 02.00 WIB, saat kami semua tertidur lelap," ujar dia.

Menurutnya beberapa perabot rumah yang basah terkena banjir sudah tidak bisa dipakai lagi seperti kasur, pakaian, kulkas, selimut, dan lainnya karena terendam air yang bercampur lumpur. Perabot tersebut sangat sulit dibersihkan sementara air untuk membersihkannya.

"Ditambah lagi cuaca yang masih mendung, kami juga kesulitan untuk menjemurnya," kata dia yang juga kehilangan 5 ekor ayamnya.

Eli terpaksa membuang beberapa pakaian dan kasurnya karena sudah tidak bisa lagi dipakai akibat banjir. Ia berharap semoga tidak ada lagi banjir susulan dan air bersih segera hidup untuk membersihkan material banjir yang menempel di rumahnya. Kemudian ia juga berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Saya berharap semoga mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Setidaknya bantuan kasur untuk alas tidur," ucap Eli yang merupakan janda beranak dua itu.

Warga lainnya Sum (48) juga merasakan hal yang sama, yakni kSaat banjir Sum tengah berada di Pesisir Selatan di rumah orang tuanya.esulitan air bersih untuk membersihkan perabot dan rumahnya.

"Kami baru saja selesai merayakan resepsi pernikahan anak kami di sini. Belum sempat dipakai, kasur pengantinnya sudah basah kuyup kena banjir termasuk semua kado pernikahan," ucap dia.

Sum mengungkapkan, daerah tempat tinggal yang berada di pinggir sungai merupakan langganan banjir jika curah hujan sangat deras, namun banjir kali ini sangat parah. Ia juga berharap semoga mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

"Banjir kemarin cukup parah karena ketinggian mencapai 2 meter. Bisanya hanya setinggi mata kaki orang dewasa dan itu pun tidak masuk ke dalam rumah," kata dia.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kota Solok Zulfadli mengatakan pihaknya akan segera menurunkan bantuan berupa kasur, tikar, dan sembako kepada warga yang terdampak banjir. "Saat ini kita masih melakukan pendataan dan kami meminta kepada setiap kelurahan agar segera mendata warga yang terdampak banjir dan membutuhkan bantuan," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement