Rabu 13 Jan 2021 17:20 WIB

Sosialisasi Vaksin Covid-19 ke Pesantren Perlu Digencarkan

Gus Ishom mengatakan, santri dan pengasuh di pesantren perlu menjalani vaksinasi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin.
Foto: Republika/Umar Mukhtar
Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta lebih gencar lagi melakukan kampanye vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat, termasuk di lingkungan pondok pesantren. Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin menyebutkan, selama ini sudah banyak temuan kasus positif Covid-19 di pondok pesantren.

Karena itu, ujar Gus Ishom, santri serta pengasuh di pondok pesantren perlu menjalani vaksinasi. "Saya sampaikan ke presiden untuk memberi pencerahan kepada masyarakat seluas mungkin, terutama pesantren. Sosialisasi ke pesantren-pesantren besar terutama, adalah suatu niscaya," kata Gus Ishom di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/1). 

Baca Juga

Selain vaksinasi, Gus Ishom juga menekankan pentingnya para santri dan pengasuh mematuhi protokol kesehatan di lingkungan pesantren. Ia meminta masyarakat, warga NU terutama, untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan 3M yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

"Janganlah kita menjadi orang yang hanya memakai masker ketika diminta oleh satgas, itu sama dengan pengendara sepeda motor yang tidak sayang kepada kepalanya, dan dia hanya memakai helm apabila diingatkan oleh polisi," kata Gus Ishom. 

Selain itu, Gus Ishom juga mengingatkan masyarakat tidak lagi mudah percaya terhadap hoaks yang menyebutkan bahwa Covid-19 tidak nyata atau lahan bisnis belaka. Menurutnya, Covid-19 jelas-jelas nyata dan terbukti ada di tengah masyarakat. 

"Jangan pernah ikuti orang-orang yang pernah mengatakan bahwa covid-19 ini isu belaka. Bahwa ini hanya bisnis belaka. Saya kira demikian ini tidak patut dilakukan pada semua merasakan adanya," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement