REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi terus mengeluarkan aktivitas vulkanik yang tinggi selama fase erupsi 2021. Pada Rabu (13/1) pagi, Gunung Merapi tidak cuma keluarkan aktivitas vulkanik berupa guguran lava pijar, tapi juga guguran awan panas.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, pada periode pengamatan 00.00-06.00 terjadi tiga kali guguran lava pijar. Guguran teramati berjarak luncur 400-500 meter ke hulu Kali Krasak.
Sayang, asap kawah dari guguran-guguran tersebut tidak dapat teramati. Selain itu, Gunung Merapi mengeluarkan aktivitas vulkanik berupa 46 gempa guguran, dua gempa hembusan, delapan gempa fase banyak dan tiga gempa vulkanik.
Kemudian, pada periode pengamatan 06.00-12.00, tercatat satu kali guguran awan panas dikeluarkan Gunung Merapi. Petugas Pos PGM Kaliurang, Heru Suparwaka melaporkan, amplitudo awan panas maksimal 16 milimeter dan durasi 141 detik.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah," kata Heru, Rabu (13/1).