REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah secara resmi memulai program vaksinasi Covid-19 pada Rabu (13/1). Itu ditandai dengan penyuntikan vaksin Sinovac kepada Jokowi. Setelahnya, program vaksinasi akan dimulai di sejumlah daerah.
Namun, Kota Tasikmalaya masih belum bisa memulai program vaksinasi Covid-19. Sebab, hingga saat ini vaksin belum juga terdistribusikan ke kota santri itu.
"Masih belum datang vaksinnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra saat dihubungi Republika, Rabu sore.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi tahap pertama termin satu difokuskan di daerah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19. Di Jawa Barat (Jabar), ia menyebut, terdapat tujuh kabupaten/kota yang melaksanakan vaksinasi pada termin satu tahap pertama. Tujuh daerah itu yang berada di Bandung Raya dan Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek).
Sementara Kota Tasikmalaya bersama daerah lainnya di Jabar masuk pada termin dua tahap pertama. Termin dua itu diperkirakan baru akan dilakukan pada Februari 2021.
"Artinya, vaksinasi di Kota Tasikmalaya baru bisa dilakukan pada Februari," kata Asep.
Kendati demikian, pihaknya terus melakukan persiapan untuk melakukan vaksinasi. Menurut dia, tim dari TNI/Polri juga mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut menyukseskan program vaksinasi.
Terkait jumlah dosis vaksin yang akan didistribusikan ke Kota Tasikmalaya, ia menjelaskan, pihaknya sudah mendapat informasi awal dari Kementerian Kesehatan. Kota Tasikmalaya mendapat sekira 4.000 dosis vaksin untuk sekira 2.000 tenaga kesehatan (nakes). Satu nakes akan mendapatkan dua kali suntikan, yang masing-masing satu dosis vaksin.