Rabu 13 Jan 2021 18:04 WIB

Sekda Bandung Siap Divaksinasi Covid-19

Sekda Bandung kan besok dia dijadwalkan menjadi objek yang akan divaksin.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung yang merangkap Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, Ema Sumarna mengaku siap menjalani vaksinasi vaksin Covid-19, Kamis (14/1) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung. Ia menjelaskan saat ini kondisi kesehatannya baik.

"Kalau saya besok dijadwalkan oleh kadinkes, saya menjadi objek yang akan divaksin," ujarnya, Rabu (13/1). Ema mengatakan salah satu persyaratan bagi yang divaksin yaitu belum pernah terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

"Kemarin saya diswab hasilnya negatif. Kondisi saya harus clear, saya tanya ke dokter Taat (RSKIA) gimana kondisi saya, layak," katanya.

Ia melanjutkan, pimpinan lain yang akan ikut divaksinasi yaitu Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya. Selain itu, Kepala Kemenag Kota Bandung, perwakilan tokoh agama, kepala BPJS dan Ariel Noah dan Risa Saraswati. "Tiap hari saya jaga fisik," katanya. 

Ema berharap pasca vaksinasi dapat memberikan testimoni. Namun, ia banyak membaca referensi dan keterangan jika vaksin tidak memberikan efek samping.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan keterisian tempat tidur di ruang isolasi di rumah sakit bagi pasien Covid-19 sudah mencapai 90 persen lebih. Pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan atau sedang lebih baik melakukan isolasi mandiri.

"Keterisian rumah sakit untuk penanganan Covid-19 sudah diatas 90 persen sehingga rumah sakit tetap memberikan pelayanan tapi mengantre untuk masuk ke kamar dan seterusnya. Untuk itulah tanpa gejala ringan, sedang sebetulnya tidak perlu di rumah sakit," ujar Kadinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, Rabu (13/1).

Ia melanjutkan, imbauan tersebut perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak semua pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit. Terlebih kondisi keterisian tempat tidur pasien Covid-19 sudah mencapai 90 persen lebih.

"Satu pemahaman bahwa tidak semua yang didiagnosa Covid-19 harus dirawat di rumah sakit," katanya. Ahyani menyebut bahwa sejak pertama kasus Covid-19 terdeteksi maka pelayanan terus ditingkatkan termasuk menambah jumlah tempat tidur.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement