REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus modal asing diperkirakan akan mengalir deras ke pasar saham domestik pada tahun 2021. Mirae Asset Sekuritas melihat arus modal tersebut kebanyakan akan berasal dari Amerika Serikat (AS).
Salah satu pemicu derasnya aliran modal dari Negeri Paman Sam ini yaitu kemenangan Presiden terpilih Joe Biden beserta partainya, Demokrat, di Senat AS. Kebijakan menaikkan pajak yang digaungkan oleh Biden disebut akan sangat menguntungkan bagi Indonesia.
"Yang namanya investor pasti akan mencari return, mereka akan menghindari pajak yang besar. Jadi ada faktor pendorong dari AS untuk membuat inflow ke emerging market," kata Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, Rabu (13/1).
Di sisi lain, pasar saham Indonesia memiliki daya tarik yang cukup tinggi bagi investor. Dari segi valuasi, menurut Hariyanto, pasar saham domestik masih sangat murah. Sementara, rata-rata return on equity (ROE) juga masih berpotensi untuk tumbuh lebih tinggi.
"Jadi kita melihat foreign inflow akan berlanjut di 2021. Saya perkirakan sepanjang 2021 akan investor asing akan net buy," kata Hariyanto.
Selain itu, Hariyanto menambahkan, pembentukan sovereign wealth fund (SWF) serta pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja juga mendorong masuknya arus modal asing ke pasar saham. Dua kebijakan tersebut dinilai mencerminkan itikad baik pemerintah untuk menarik minat investor.