REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Pada Kamis (14/1) perwakilan ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan akan tiba di China untuk meneliti asal usul virus corona tipe baru atau SARS-CoV-2 (Covid-19). Hal yang tidak dijadikan misi oleh beberapa ilmuwan adalah "tidak menuduh China".
Tuduhan tanggung jawab atas virus corona terhadap China telah lama digaungkan terutama oleh pemerintahan Amerika serikat (AS) Donald Trump dan beberapa sekutunya. Sementara beberapa ilmuwan yang akan ke China akan menjadi bagian dari upaya yang lebih luas yang telah menarik para ahli penyakit global.
Profesor di epidemiologi mikroorganisme yang sangat patogen di badan kesehatan Jerman, Institut Robert Koch dan bagian dari tim WHO, Fabian Leendertz, mengatakan pentingnya tim WHO berada di China adalah untuk melihat hal-hal yang terkait dengan wabah di Wuhan, tempat pertama kali virus terdeteksi. Leendertz memiliki sedikit ilusi betapa sulitnya melacak asal-usul Covid-19.
Terlibat dalam melacak sumber wabah Ebola 2014 di Afrika barat ke koloni kelelawar di pohon, Leendertz juga bekerja untuk mengidentifikasi kapan campak pertama kali menyerang manusia. Sementara beberapa pihak telah membangun ekspektasi cukup besar pada kunjungan pertama, Leendertz memperingatkan pengalamannya menunjukkan perlu waktu untuk sampai ke dasar awal wabah, jika ada.