REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mengimbau sekitar 500 ribu tenaga kesehatan (nakes) yang menerima broadcast SMS notifikasi untuk program vaksinasi segera melakukan registrasi ulang. Saat ini terdata baru 71 ribuan orang yang melakukannya.
"Sampai saat ini baru 71 ribu yang melakukan registrasi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf dalam konferensi pers secara daring yang dipantau di Jakarta, Rabu (13/1).
Para tenaga kesehatan yang mendapatkan SMS notifikasi diharapkan untuk segera melakukan registrasi ulang agar proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan yang akan dilakukan mulai 15 Januari hingga akhir Februari bisa berlangsung sesuai jadwal.
Proses registrasi ulang bisa dilakukan melalui laman www.pedulilindungi.id, aplikasi ponsel Peduli Lindungi, atau melalui layanan USSD Menu Browser (UMB) di *119#. Registrasi ulang dilakukan untuk menentukan fasilitas kesehatan tempat vaksinasi dan jadwal yang disesuaikan dengan kesediaan individu terkait.
Bagi tenaga kesehatan yang belum melakukan registrasi ulang, nantinya akan didatangi langsung oleh petugas baik dari otoritas kesehatan maupun TNI-Polri melalui bhabinkamtibmas dan babinsa.
"Mereka yang tidak memberikan respons, akan didatangi oleh petugas baik petugas kesehatan dan TNI-Polri untuk mengecek apakah sudah terima SMS atau belum, dan kenapa belum memberikan respon," kata Anas.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah saat ini fokus menargetkan tenaga kesehatan di 91 kabupaten kota di seluruh Indonesia. Total broadcast SMS yang dikirimkan hingga saat ini ditujukan pada 500 ribu dari total 1,4 juta tenaga kesehatan.
"Nanti secara bertahap akan di-blasting lagi untuk sisa di kabupaten kota yang akan melakukan vaksinasi di awal Februari 2021," kata Nadia yang juga juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes.