REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Detik-detik Firaun ditenggelamkan di Laut Merah, menurut sejumlah riwayat, sempat meminta ampunan dan bertobat kepada Allah SWT. Namun, Allah SWT tidak menerima tobatnya. Mengapa?
Ahmad Ahmad Ghalusyi dalam kitabnya berjudul Da'wah ar-Rasul 'alaihim as-Salam memberi penjelasan soal mengapa Allah SWT menolak tobatnya Firaun.
Dia menjelaskan, Allah SWT tidak menerima karena tobat tersebut saat Firaun sudah tertangkap basah dan tenggelam.
"Tobatnya itu datang terlambat, yaitu ketika dia (Firaun ) telah menyadari kematiannya sudah dekat bahwa waktu kematiannya sudah jatuh," demikian penjelasan Ghalusyi dalam kitab tersebut, sebagaimana dilansir dari laman Mawdoo, Rabu (13/1).
Karena itu, akhir dari pertobatan adalah ketika jiwa seseorang telah mencapai tenggorokan. Dan orang tersebut meyakini bahwa saat itulah batas waktu kehidupan akan datang yang akan membuat harapan terhenti.
Maka, pertobatan orang tersebut menjadi tidak bermanfaat. Allah SWT berfirman:
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَٰئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا "Sesungguhnya tobat di sisi Allah hanyalah tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah tobatnya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." (QS. an-Nisa Ayat 17).
BACA JUGA: Beredar Video Barisan Ambulans dan Antrean Pemakaman di TPU Tegal Alur Jakarta, Benarkah?