Kamis 14 Jan 2021 06:09 WIB

Kemenhub: Seluruh Armada Boeing 737 Classic Diperiksa Khusus

Pemeriksaan khusus ini menyusul jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
 Seorang pria berjalan melewati foto jet penumpang Sriwijaya Air yang jatuh di pulau Jawa, dipasang di pusat komando misi pencarian dan penyelamatan di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, Minggu, 10 Januari 2021. Tim penyelamat Indonesia ditarik keluar Bagian tubuh, potongan pakaian dan potongan logam dari Laut Jawa Minggu pagi, sehari setelah Boeing 737-500 dengan puluhan orang di dalamnya jatuh tak lama setelah lepas landas dari Jakarta, kata para pejabat.
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Seorang pria berjalan melewati foto jet penumpang Sriwijaya Air yang jatuh di pulau Jawa, dipasang di pusat komando misi pencarian dan penyelamatan di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, Minggu, 10 Januari 2021. Tim penyelamat Indonesia ditarik keluar Bagian tubuh, potongan pakaian dan potongan logam dari Laut Jawa Minggu pagi, sehari setelah Boeing 737-500 dengan puluhan orang di dalamnya jatuh tak lama setelah lepas landas dari Jakarta, kata para pejabat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada akhirnya mengambil tindakan pascakecelakaan pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC SJ 182 pada 9 Januari 2021. Seluruh pesawat Boeing 737 Classic atau B737-300/400/500 diperiksa khusus. 

“Intinya ini (pemeriksaan khusus pengoperasian Boeing 737 Classic) bagian dari prosedural,” kata Dirjen Perhubugan Udara Kemenhub Novie Riyanto, Rabu (13/1) malam. 

Baca Juga

Setelah terjadi kecelakaan pesawat, Novie menjelaskan pengecekan terhadap semua pesawat terkait diharuskan untuk dilakukan. Dia menuturkan hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi untuk menentukan langkah yang perlu dilakukan seanjutnya. 

“Karena kita kan sekarang belum tahu takutnya ada penyakit kayak kemarin Boeing 737 Max langsung semua di-grounded. Tapi kan ini nggak (Boeing 737 Classic), karena kita belum tahu penyebabnya apa,” jelas Novie. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement