Kamis 14 Jan 2021 10:46 WIB

Ketua MUI: Mudah-mudahan Syekh Ali Jaber Husnul Khatimah

Syekh Ali Jaber pernah ke MUI meminta maaf soal perbedaan pendapat ibadah kurban.

Ketua MUI KH Cholil Nafis bertemu ulama Syekh Ali Jaber di gedung MUI, Jakpus pada 2015.
Foto: Istimewa
Ketua MUI KH Cholil Nafis bertemu ulama Syekh Ali Jaber di gedung MUI, Jakpus pada 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut berduka atas berpulangnya Syekh Ali Jaber yang meninggal di Rumah Sakit (RS) Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1) pagi WIB. Ketua MUI KH Cholil Nafis mengaku sangat kehilangan atas perginya ulama kharismatik yang terus menebar kebaikan tersebut.

"Umat berduka atas wafatnya Syaikh Ali Jabir. Saya bersaksi bahwa almarhum adalah orang saleh dan dai yang istiqamah. Mudah-mudahan, husnul khatimah, diampuni segala dosanya, dan diterima semua amal baiknya. Allahummaghfir lahu warhamhu wa’fu ‘anhu. Alfatihah," katanya lewat akun Twitter, @cholilnafis. Republika sudah meminta izin mengutip status tersebut.

Cholil menyebut, Syekh Ali Jaber merupakan pendakwah yang rendah hati. Penilaian itu berdasarkan pengalaman eks ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI tersebut kala berinteraksi dengan almarhum.

"Saya punya pengalaman dengan almarhum di tahun 2015 lalu tentang perbedaan pendapatnya soal ibadah kurban. Maka, dengan rendah hati ia datang ke MUI meminta maaf kepada umat Islam dan meminta bimbingan kepada ulama-ulama Indonesia," ucap Cholil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement