REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil turut berduka dengan meninggalnya ulama dan panutan umat Islam, Syekh Ali Jaber kembali ke rahmatullah pada Kamis (14/1) pagi WIB.
Ridwan mendoakan agar Syekh Ali Jaber husnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Dia mengaku, mendapatkan pelajaran berharga dari almarhum, yakni bahwa akhlak lebih penting dibandingkan ilmu. Tanpa akhlak, kata Emil, sepintar apa pun seseorang tidak akan berarti.
"Mudah-mudahan beliau menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa akhlak lebih penting dibandingkan ilmu. Akhlak harus didahulukan dibandingkan ilmu, itu pelajaran yang saya ambil dari almarhum," ujar Ridwan di sela peninjauan vaksinasi Covid-19 perdana di Jabar di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jabar Kamis (14/12).
Ridwan mengatakan, Syekh Ali Jaber guru sekaligus ulama yang sangat lembut hatinya, termasuk dalam menyampaikan dakwahnya. "Syekh Ali Jaber adalah guru kita semua, ulama kita semua yang sangat lembut hati, dakwahnya juga," katanya.
"Saya mendoakan mudah-mudahan husnul khotimah dan mudah-mudahan semua yang ditinggalkan diberikan kesabaran," ucap Ridwan menambahkan.
Menurut Ridwan, ia mengenal dekat sosok hafiz Alquran tersebut. Bahkan, berkali-kali ia sempat bertemu langsung dengan ulama kelahiran Madinah, tersebut. "Terakhir (bertemu di) IG (Instagram) live membahas bagaimana akhlak almarhum menghadapi orang orang yang dzalim atau orang orang yang bertindak sebagaimana mestinya," katanya.
Ridwan pun berjanji untuk melanjutkan perjuangan Syekh Ali Jaber untuk melahirkan para hafidz Qur'an di Jabar. Di Jabar, kata dia, Syekh Ali Jabar menginspirasi Pemprov Jabar untuk melahirkan program Satu Desa Satu Hafidz Qur'an.
"Insya allah akan kami teruskan di Jawa Barat, salah satunya inspirasi beliau adalah program Satu Desa Satu Hafidz Quran dan sekarang sudah lebih dari 2.000 desa di Jabar punya penghapal Al-Qur'an uran berdasarkan inspirasi beliau," kata Ridwan.