REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zainy turut berbela sungkawa atas meninggalnya ulama besar kelahiran Madinah, Syekh Ali Jaber. Ulama yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk berdakwah di Indonesia tersebut tutup usia pada Kamis (14/1).
“Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Keluarga besar Nahdlatul Ulama berbela sungkawa atas bepulangnya Syaikh Ali Jaber. Semoga Husnul Khotimah dan diampuni segala kesalahannya,” ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/12).
Menurut Helmy, Syekh Ali Jaber merupakan salah satu ulama yang gigih dalam memperjuangkan nilai-nilai keislaman yang moderat, sehingga dakwahnya bisa menyejukkan kehidupan umat Islam Indonesia.
“Beliau adalah sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai Islam yang moderat. Dakwah dan nasehatnya menyejukkan umat,” ucapnya.
Dia mengatakan, Indonesia dan umat Islam tentu sangat berduka kehilangan tokoh besar yang telah mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
“Saya mengajak kepada msyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kegigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan oleh beliau semasa hidup,” katanya.
Helmy menambahkan, gagasan-gagasan Syaikh Ali Jaber, terutama kecintaannya pada Alquran juga harus senantiasa menjadi salah satu rujukan penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bersemangat dalam mengamalkan nilai-nilai dan ajaran agama.
“Semoga kita bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum,” tutupnya.