Kamis 14 Jan 2021 12:49 WIB

Mahfud Kenang Niat Syekh Ali Jaber Cetak Sejuta Hafiz  

Mahfud menyatakan kehilangan sahabat baiknya Syekh Ali Jaber itu

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana RS Yarsi di Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (14/1). Pendakwah Syekh Ali Jaber wafat di usia 44 tahun setelah sebelumnya dirawat di RS Yarsi karena sakit. Foto : Edwin Putranto/Republika
Foto: Republika/Edwin Putranto
Suasana RS Yarsi di Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (14/1). Pendakwah Syekh Ali Jaber wafat di usia 44 tahun setelah sebelumnya dirawat di RS Yarsi karena sakit. Foto : Edwin Putranto/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, merasa kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu umat yang ada pada sosok Syekh Ali Jaber. 

Dia mengingat pesan ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi, itu soal niat almarhum mencetak sejuta hafiz atau penghafal Alquran.

Baca Juga

"Innalillahi wa inna ilahi rajiun. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu umat. Ulama besar Syekh Ali Jaber wafat hari ini," kata Mahfud saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (14/1).

Dia menerangkan, beberapa hari sebelum diberitakan terinfeksi Covid-19, almarhum Syekh Ali Jaber datang ke rumahnya. Kala itu, Syekh Ali Jaber menghadiahinya tasbih, kurma pilihan, buku doa, dan parfum khas aroma Kabah.

Selain itu, Syekh Ali Jaber juga menyampaikan niatnya mencetak sejuta penghafal Alquran. "'Guru, saya mau mencetak sejuta penghapal Alquran. Tanah dan modal untuk gedung sudah mulai terkumpul,' kata Mahfud menirukan perkataan almarhum.

Panggilan "Guru" atau "Ayah" memang Mahfud sebut kerap diucapkan Syekh Ali Jaber kepadanya saat berbicara. Mahfud menganggap Syekh Ali Jaber sebagai sahabat baik. Dia juga mengatakan, Syekh Ali Jaber merupakan penyambung aspirasi antara umat dan pemerintah.

"Beliau menjadi penyambung aspirasi antara umat dan pemerintah. Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati beliau memanggil saya 'Guru' atau 'Ayah'," ungkap Mahfud.

Dia juga mengingat kebiasaan yang biasa dilakukan kala saling bertamu ke kediaman masing-masing. Jika bertamu ke rumah Syekh Ali Jaber, Mahfud diajak menyantap nasi bukhori atau nasi kebuli khas Arab dan duren.

"Kalau beliau ke rumah saya maka saya pesankan menu yang sama, minus duren, dari restoran Aljazeera. Beliau juga pernah mengajak ayah dan adik kandungnya ke rumah saya yang, katanya, ingin kenal dengan saya juga," kata Mahfud.

Pendakwah kondang asal Madinah, Arab Saudi itu, meninggal di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pukul 09.00 WIB. Ustaz Yusuf Mansur menyebut jika Syekh Ali Jaber meninggal pukul 08.30 WIB. 

"Innaalillaahi wainnaailaihi raajiun. Syaikh Ali Jaber wafat di RS Yarsi, jam 8.30. Mohon doanya," kata Yusur Mansur lewat akun Instagram miliknya. UYM, sapaan akrabnya, terlihat sedih dan menitikkan air mata kala mengunggah video merespons kabar wafatnya Syekh Ali Jaber. 

Kabar duka itu juga dikonfirmasi salah satu orang dekat almarhum asal Madinah, Arab Saudi, tersebut. "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Syekh Ali Jaber, saya sedang menuju RS Yarsi Jakarta Pusat," ujar Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, Kamis (14/1).  

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement