REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA - Kolombia akan memperpanjang masa untuk langkah yang disebut karantina selektif hingga akhir Februari. Hal itu disampaikam Presiden Ivan Duque dalam pidatonya pada Kamis (14/1).
Negara Andes itu telah memulai penguncian (lockdown) yang berlangsung lebih dari lima bulan pada Maret tahun lalu untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
Kemudian Kolombia menerapkan karantina "selektif" yang jauh lebih longgar pada awal September, sehingga mengizinkan kegiatan makan di restoran dan penerbangan internasional.
Karantina selektif di Kolombia awalnya akan dicabut pada 16 Januari, tetapi sekarang akan diperpanjang hingga 28 Februari, kata Duque. Keadaan darurat kesehatan yang diumumkan oleh pemerintah Kolombia juga akan dicabut pada hari yang sama.
Kolombia melaporkan lebih dari 1,83 juta kasus infeksi virus corona, serta 47.124 kematian akibat Covid-19, yakni penyakit yang ditimbulkan virus tersebut.
Selanjutnya para wali kota dan gubernur di Kolombia akan dapat memberlakukan pembatasan pergerakan sesuai kebutuhan, seperti saat beban pekerjaan di unit perawatan intensif meningkat, kata Duque.
Menyusul peningkatan infeksi virus corona, ibu kota Kolombia, Bogota, memberlakukan berbagai pembatasan pergerakan di kota, termasuk karantina ketat selama dua pekan di banyak daerah sekitarnya.