Kamis 14 Jan 2021 13:38 WIB

Syekh Ali Jaber Wafat, Menag: Kehilangan Buat Indonesia

Menag menilai wafatnya ulama adalah kehilangan besar untuk Indonesia.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana Rumah Sakit Yarsi Yang menjadi tempat perawatan Syekh Ali Jaber di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Suasana Rumah Sakit Yarsi Yang menjadi tempat perawatan Syekh Ali Jaber di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Syekh Ali Jaber tutup usia hari ini, Kamis (14/1). Ucapan belasungkawa datang dari beragam kalangan, salah satunya dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang sedang melakukan kunjungan kerja di Lampung juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya mubaligh kelahiran Madinah 44 tahun itu.  

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kita sangat berduka atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Jasa almarhum sangat besar dalam dakwah di Indonesia. Semoga almarhum senantiasa mendapat rahmat dan tempat terbaik di sisi Allah," tutur Menag dalam keterangannya, Kamis (14/1). 

Baca Juga

"Wafatnya ulama menjadi kehilangan besar buat Indonesia. Mereka adalah panutan umat, tempat masyarakat belajar agama. Selama ini, almarhum juga terus mengedukasi umat tentang pencegahan Covid-19," ujarnya menambahkan.

Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber dikabarkan wafat di RS Yarsi pukul 08.30 pagi tadi. Sebelumnya, Syekh Ali Jaber dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (29/12). Ia sempat masuk ruang ICU RS Yarsi pada Rabu (30/12).

Kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber sempat dilaporkan membaik pada 4 Januari 2021 kemarin. Sebelumnya, di media sosial sempat juga beredar foto yang menunjukkan ulama yang kini berkebangsaan Indonesia itu sedang tidak sadarkan diri dan sudah menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.

"Kondisinya pun semakin membaik tim medis menyampaikan apa adanya, bahwa perkembangannya cukup bagus dan terus menunjukkan peningkatan," tulis akun @syekh.alijaber, Senin (4/1).

Dalam akun Instagramnya itu, Syekh juga meminta masyarakat, khususnya jamaahnya, untuk mengirimkan doa. Selain itu, mereka juga mengajak jemaah untuk mengikuti amalan ibadah yang selalu dilakukan Syekh Ali setiap hari. "Kami berupaya meneruskan hobi beliau, merutinkan sedekah subuh dan beliau gemar membaca surat Al-Baqarah setiap hari," ujar akun tersebut.

Syekh Ali Jaber adalah seorang ulama dan pendakwah, juga aktif sebagai juri dalam kompetisi hafalan Alquran di Indonesia dan menjadi dai di beberapa stasiun televisi nasional.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement