REPUBLIKA.CO.ID, TAPIN -- Jalur Trans Kalimantan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terputus akibat sisi jembatan Astambul-Mataraman runtuh tergerus banjir. Sebagai antisipasi, Pemkab Tapin berkoordinasi dengan pihak perusahaan tambang batu bara membuka jalur alternatif untuk lalu lintas kendaraan dari Hulu Sungai - Banjarmasin.
Kasat Lantas Polres Tapin, Iptu Guntur Setyo Pambudi, Kamis, mengatakan saat ini terdapat banyak lubang di jalur alternatif lintas tambang batu bara.
"Jalur alternatif sedang dilakukan perbaikan. Saat ini masih berlangsung koordinasi pengalihan arus lalu lintas," ujarnya kepada Antara, Kamis (14/1).
Kondisi jalur Trans Kalimantan di titik Marabahan - Margasari di Kabupaten Tapin yang belum diaspal sekitar 5 km memprihatinkan, banyak mobil yang terperangkap lumpur.
Oleh karenanya, armada angkutan batu bara PT. Talenta km. 71, PT. Hasnur km. 94 dan PT. Binuang Mitra Bersama km 88 dibuka untuk umum.
Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Binuang Mitra Bersama, Mely membenarkan, jalan itu sudah diizinkan pimpinannya untuk digunakan sebagai jalan alternatif.
"Iya benar, informasi disampaikan langsung oleh pimpinan kami," ujarnya.
Sementara itu, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan debit air sungai meningkat drastis diiringi arus deras menyebabkan sisi jembatan Astambul-Mataraman amblas.