REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebelum Apple Inc menutup Parler dari App Store mereka, media sosial tersebut masuk jajaran teratas aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store di Amerika Serikat (AS).
Ketertarikan terhadap aplikasi yang tumbuh dengan pesat itu meningkat drasti, terutama usai Twitter menutup akun Presiden Donald Trump Jumat (8/1) lalu.
Namun, Amazon Inc menghentikan layanan hosting mereka sehingga kini Parler pun tidak dapat diakses. Pada Kamis (14/1), kantor berita Reuters melaporkan Parler didirikan pada 2018 sebagai jaringan media sosial yang mendorong 'kebebasan berbicara'.
Aplikasi tersebut menarik perhatian masyarakat konservatif AS yang tidak sepakat dengan kebijakan media sosial arus utama seperti Facebook dan Twitter. Berdasarkan data Sensor Tower, Parler diunduh sebanyak 10,8 juta kali di App Store dan 8,7 juta kali di Google Play. Bulan Januari lalu Parler mencatat mereka memiliki 12 juta pengguna terdaftar.