Kamis 14 Jan 2021 17:26 WIB

Perlunya Bank Syariah Indonesia Antisipasi Jebakan 5 Persen

Bank Syariah Indonesia harus jadi bank pilihan yang rasional dan inklusif.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Bank Syariah Indonesia
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Bank Syariah Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggabungan bank syariah berpotensi membawa pengaruh signifikan pada perkembangan industri seperti historisnya. Praktisi Bank Syariah Senior, Rizkullah Thohuri mengatakan bahwa merger yang terjadi sebelumnya cukup menjadi acuan.

"Sehingga ada cukup banyak implikasi merger bagi pengembangan ekonomi syariah," katanya dalam Webinar Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia dengan tema Implikasi Merger Bank Syariah Indonesia Bagi Perkembangan Ekonomi Syariah Indonesia, Kamis (14/1).

Merger ini hal yang biasa dalam dunia perbankan. Misalkan Bank Mandiri hasil merger bank BBD, BDN, BEII dan Bapindo. Bank Danamon dari Bank Tiara, Rama, Tamara, Nusa, Pos, Jayabank, Risjad Salim dan Bank Permata dari Bank Bali, Universal, Prima Express, Artamedia dan Patriot.

Rencana merger diperlukan untuk menciptakan peluang bertumbuh, memperluas wilayah pasar, memperbanyak variasi produk, menyelamatkan industri perbankan, meningkatkan efektifitas pengawasan bank dan meningkatkan skala ekonomi. Begitu juga peluang bagi Bank Syariah Indonesia nantinya.

"BSI akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, memiliki kapasitas lebih besar untuk berkembang, menguasai pasar perbankan syariah, lebih efisien tetapi at the cost of reduced networks and employment," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement