REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (13/1), saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan rekor harga tertinggi sebesar 4.790 per lembar sahamnya. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr melihat kenaikan saham BBRI tersebut dipengaruhi oleh sejumlah sentimen.
Pertama, naiknya saham BBRI seiring dengan derasnya arus modal asing yang masuk ke pasar saham domestik. "Masifnya inflow asing ke pasar Indonesia juga mungkin disebabkan oleh market kita yang masih lagging dan diharapkan akan mulai membaik potensi ekonominya," kata Zamzami, Kamis (14/1).
Di pasar saham Indonesia, menurut Zamzami, investor asing cenderung memilih masuk ke saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang jumbo seperti sektor perbankan. Kapitalisasi pasar BBRI sendiri saat ini mencapai Rp 588 triliun dengan tingkat likuditas yang sangat tinggi.
Zamzami melihat pergerakan saham perbankan khususnya BBRI masih akan positif pada tahun ini. "BBRI merupakan proxy terdekat ke IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan kemungkinan akan lead IHSG ke depan," tuturnya.