Kamis 14 Jan 2021 18:30 WIB

Capai Rekor Tertinggi, BBRI Masih Berpotensi Uptrend

Naiknya saham BBRI seiring dengan derasnya arus modal asing yang masuk ke pasar saham

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (13/1), saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan rekor harga tertinggi sebesar 4.790 per lembar sahamnya. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr melihat kenaikan saham BBRI tersebut dipengaruhi oleh sejumlah sentimen.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (13/1), saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan rekor harga tertinggi sebesar 4.790 per lembar sahamnya. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr melihat kenaikan saham BBRI tersebut dipengaruhi oleh sejumlah sentimen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (13/1), saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan rekor harga tertinggi sebesar 4.790 per lembar sahamnya. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr melihat kenaikan saham BBRI tersebut dipengaruhi oleh sejumlah sentimen.

Pertama, naiknya saham BBRI seiring dengan derasnya arus modal asing yang masuk ke pasar saham domestik. "Masifnya inflow asing ke pasar Indonesia juga mungkin disebabkan oleh market kita yang masih lagging dan diharapkan akan mulai membaik potensi ekonominya," kata Zamzami, Kamis (14/1).

Di pasar saham Indonesia, menurut Zamzami, investor asing cenderung memilih masuk ke saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang jumbo seperti sektor perbankan. Kapitalisasi pasar BBRI sendiri saat ini mencapai Rp 588 triliun dengan tingkat likuditas yang sangat tinggi. 

Zamzami melihat pergerakan saham perbankan khususnya BBRI masih akan positif pada tahun ini. "BBRI merupakan proxy terdekat ke IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan kemungkinan akan lead IHSG ke depan," tuturnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement