Kamis 14 Jan 2021 18:38 WIB

'Kami Bersaksi, Syekh Ali Jaber Membela Alquran'

Syekh Ali Jaber dikenal sebagai sosok yang mencintai dan membela Alquran.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
'Kami Bersaksi, Syekh Ali Jaber Membela Alquran'. Foto: Suasana pemakaman Syekh Ali Jaber di Pondok Pesantren Darup Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/1).
Foto: Republika/Putra M.Akbar
'Kami Bersaksi, Syekh Ali Jaber Membela Alquran'. Foto: Suasana pemakaman Syekh Ali Jaber di Pondok Pesantren Darup Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai prosesi pemakaman Syekh Ali Jaber dilaksanakan, sejumlah kerabat memberikan pernyataan serta doa. Dalam salah satu kesaksian keluarga Syekh Ali Jaber, beliau merupakan sosok yang mencintai dan membela Alquran.

"Kami Bersaksi, Syekh Ali Jaber Membela Alquran," kata Ahli Tafsir Alquran, Juri Acara Hafizh, Pendiri Yayasan Fath Qur'ani Center, Amir Faishol Fath, dalam live streaming Prosesi Pemakaman Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1).

Baca Juga

Selanjutnya, pembacaan doa juga terus dihaturkan disambut dengan sambung menyambung diaminkan para hadirin yang datang.

"Ini ustaz kami, inna Syekh Ali Jaber min ahli khair. Kami datang ke sini bersaksi, ini guru kami, teman kami, keluarga kami, yang membela Alquran. Kumpulkan kami di surga-Mu karena Alquran, mencintai-Mu, mencintai Alquran," ujarnya.

Atas nama Keluarga besar Syekh Ali Jaber serta Yayasan Syekh Ali Jaber, dia mengucapkan syukron wa jazakumullah khair kepada para hadirin serta khalayak ramai yang mendoakan kepulangan Syekh Ali Jaber.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh kerabat, teman, rekan-rekan, jamaah, demikian pula khalayak media. Terima kasih sebesar-besarnya telah mendoakan beliau. Semoga Allah membalas kebaikan semuanya, dan mencatatkan saksi kebaikan buat beliau," ujarnya.

Sebelumnya, adik Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber menyebut,  jenazah Syekh Ali Jaber  dimakamkan di Pesantren Darul Qur'an, Tangerang, Banten. Penunjukan Pesantren Darul Qur'an dikatakannya karena Syekh Ali Jaber pernah mengatakan dakwah beliau bermula di pesantren milik Ustaz Yusuf Mansur itu. Sehingga dia ingin mengakhiri perjalanan dakwahnya di tempat tersebut.

"Pernah dia bicara, karena kita mulai di Indonesia sebenarnya dari Darul Qur'an, Daqu, dia harap awal di sana, meninggal di sana. Alhamdulillah, Ustaz Yusuf Mansur menyediakan tempat kuburan, pemakaman beliau," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement