Kamis 14 Jan 2021 18:59 WIB

Aktivis Komentari Kinerja Mensos Belakangan Ini

Sementara saat di Sumedang, Risma memimpin proses penanggulangan korban longsor.

Menteri Sosia; Tri Rismaharini (tengah) memberian penjelasan kepda wartawan terkait musibah jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten, Senin (11/1).
Foto: REPUBLIKA/darmawan
Menteri Sosia; Tri Rismaharini (tengah) memberian penjelasan kepda wartawan terkait musibah jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten, Senin (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Tugas yang dijalankan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam menangani dua bencana yang berdekatan, kecelakaan pesawat Sriwijaya Air serta bencana longsor di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, diharapkan dapat dicontoh. Aktivis sosial dari Lembaga Swadaya Masyarakat Berhuma, Khoirul Anam, mengatakan, di dua lokasi tersebut, Risma dianggap hadir sebagai pemberi ketenangan.

"Sesampainya di Sumedang, hanya beberapa jam sebelumnya Risma pun memenuhi tanggung jawabnya dengan tak hanya datang ke posko utama di Bandara Soekarno-Hatta, guna menenangkan dan menyatakan simpati kepada keluarga korban. Di posko utama Bandara Soekarno-Hatta Risma pun memastikan keberadaan petugas pemberi layanan psikologis untuk keluarga korban," kata Khoirul, Kamis (14/1).

“Tampaknya, sebagai seorang perempuan, seorang Ibu, Risma terpikir untuk memberikan pelayanan seperti itu, dengan welas asih,” kata Khoirul menambahkan.

Sementara saat di Sumedang, Risma memimpin proses penanggulangan, termasuk memberikan bantuan untuk para korban, mendirikan tenda darurat dan dapur umum. “Itu membuat para korban longsoran dipastikan tak akan kesulitan makanan dan kebutuhan dasar lainnya,” kata Khoirul. Ia juga menunjuk beberapa berita di media massa, tentang sisi-sisi kemanusiaan yang terjadi, termasuk menyoal jas hujan dan sepatu boots Risma yang keduanya kebetulan berwarna pink. 

Di Sumedang,  Risma langsung mengunjungi para keluarga korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat. 

Risma berusaha menenangkan keluarga korban longsoran itu, sambil kemudian memberikan bantuan tunai masing-masing sebesar Rp 15 juta.  “Ibu harus kuat. Ibu lihat saya. Kita harus percaya takdir. Suami Ibu insya Allah, mati syahid," kata Risma.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement