Kamis 14 Jan 2021 21:38 WIB

Enam Hari Proses Evakuasi SJ-182, Ini yang Ditemukan Petugas

Petugas kumpulkan 239 kantong jenazah selama enam hari evakuasi SJ-182

Personel Basarnas mengangkat kantong jenazah berisi objek temuan dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada hari keenam Operasi SAR pesawat tersebut di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Personel Basarnas mengangkat kantong jenazah berisi objek temuan dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada hari keenam Operasi SAR pesawat tersebut di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas gabungan telah menemukan 239 kantong berisi bagian tubuh korban maupun potongan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 selama enam hari pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan. Basarnas tetap memfokuskan evakuasi korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 pada operasi pencarian hari ketujuh pada Jumat (15/1) besok.

"Sehingga total 20.00 WIB, kapal terakhir tadi masuk, kita sudah mengumpulkan 239 kantong jenazah," Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di Posko SAR Terpadu di Jakarta Intenational Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1) malam.

Baca Juga

Selain kantong berisi jenazah, Tim SAR juga telah menemukan serpihan kecil pesawat sebanyak 40 kantong, 33 potongan besar pesawat, dan satu Flight Data Recorder (FDR) kotak hitam yang ditemukan petugas pada 12 Januari. Menurut Bagus, operasi pencarian hari keenam berjalan cukup baik didukung cuaca yang bagus sehingga tim SAR di lapangan dapat menemukan 98 kantong jenazah yang berisi body part atau human remain, serpihan kecil badan pesawat sebanyak sembilan kantong dan potongan besar pesawat sebanyak lima bagian atau potong.

"Proses untuk operasi tetap berlangsung dengan fokus evakuasi korban, dan tentu saja masih melaksanakan operasi pencarian CVR, dan partikel atau badan pesawat yang di lokasi," ujar Bagus.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement