REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kobaran api membakar rumah-rumah di kamp pengungsi yang dihuni oleh ribuan pengungsi etnis Rohingya di Bangladesh selatan. Demikian kata Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) sebagaimana dipantau Kamis.
Badan PBB itu melaporkan lebih dari 550 tenda pengungsi, yang dihuni sekitar 3.500 orang, rusak atau terbakar habis oleh api. Tidak hanya itu, 150 toko dan sebuah sarana umum yang dibangun oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat di sekitar kamp pengungsian juga terbakar.
Beberapa foto dan video yang direkam oleh seorang pengungsi di Kamp Nayapara menunjukkan banyak keluarga, di antaranya anak-anak, berjalan di antara puing-puing demi memeriksa barang-barang yang masih dapat diselamatkan.
Namun, tidak banyak barang yang tersisa di kamp pengungsi selain tiang-tiang beton dan ranting-ranting pohon. "Blok E terbakar habis," kata seorang pengungsi, Mohammed Arakani. "Tidak ada yang tersisa. Tidak ada yang bisa diselamatkan. Semuanya terbakar," kata dia.