REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan dengan baik tidak hanya membantu tidur, stres dan energi. Makanan yang Anda tambahkan ke makanan Anda juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental.
Hal ini diungkapkan oleh Samar Kullab, ahli diet terdaftar yang berbasis di Chicago yang berbagi saran makan sehat di TikTok. "Penting untuk dipahami bahwa makanan yang kita makan dapat secara langsung memengaruhi kesehatan otak kita dengan mengubah protein dan enzim otak untuk meningkatkan pemancar saraf, yang merupakan hubungan antara sel-sel otak," kata Kullab.
Menurut dia, beberapa makanan dapat meningkatkan kadar serotonin melalui berbagai enzim yang dapat meningkatkan suasana hati kita. Makanan tersebut juga dapat mengurangi peradangan, yang diketahui memengaruhi kognisi dan suasana hati.
Berikut adalah lima tip dari Kullab tentang makanan yang harus ditambahkan dan makanan yang harus dihindari untuk membantu meningkatkan kesehatan mental Anda:
1. Tambahkan vitamin D
Hal ini membantu produksi serotonin, hormon utama yang memungkinkan sel untuk berkomunikasi satu sama lain dan menstabilkan suasana hati, perasaan dan kebahagiaan. Temukan dalam salmon, sarden, kuning telur, makanan yang diperkaya (yaitu susu sapi, susu kedelai dan oat meal), tuna dan jamur.
2. Tambahkan magnesium
Magnesium merupakan mineral yang sangat penting untuk fungsi tubuh, dan dikaitkan dengan kecemasan dan depresi jika kekurangan dalam tubuh. Temukan dalam alpukat, almond, kacang mete, pisang, sayuran hijau, rami, chia, dan biji labu, kacang-kacangan dan ikan berlemak.
3. Tambahkan probiotik
Menurut Kullab, probiotik membantu meningkatkan bakteri baik di usus, juga dikenal sebagai "pikiran kedua". Temukan mereka dalam yogurt, kefir, kombucha, acar, miso, dan tempe.
4. Batasi makanan yang menyebabkan peradangan
Makanan olahan, gorengan, soda, kue kering, tepung putih, sereal olahan, kue kering, dan permen menyebabkan peradangan, karena ada hubungan antara peradangan dan kecemasan serta depresi di otak. Jadikan makanan Anda seimbang dengan campuran karbohidrat kompleks.
Karbohidrat kompleks seperti roti gandum, quinoa, kacang-kacangan, oatmeal, dan sayuran bertepung, protein tanpa lemak (seperti ayam, ikan, telur, daging, kedelai, dan kacang-kacangan), lemak sehat (seperti ayam, ikan, telur, daging, kedelai, dan kacang-kacangan), lemak sehat (seperti alpukat , telur utuh, ikan berlemak, kacang-kacangan, biji chia, dan minyak zaitun ekstravirgin) serta buah-buahan dan sayuran.