Jumat 15 Jan 2021 07:39 WIB

Pengangguran AS Melonjak Hingga 965 Ribu Orang

Pemutusan hubungan kerja tak dapat dihindari, satu dari 6 usaha kecil gulung tikar.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Jumlah orang yang mencari bantuan pengangguran melonjak di Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu menjadi 965 ribu orang. Data yang diterbitkan Departemen Tenaga Kerja AS pada pekan lalu tersebut menjadi level tertinggi sejak akhir Agustus 2020 dan menunjukkan kondisi pandemi saat ini meningkatkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Jumlah orang yang mencari bantuan pengangguran melonjak di Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu menjadi 965 ribu orang. Data yang diterbitkan Departemen Tenaga Kerja AS pada pekan lalu tersebut menjadi level tertinggi sejak akhir Agustus 2020 dan menunjukkan kondisi pandemi saat ini meningkatkan pemutusan hubungan kerja (PHK).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jumlah orang yang mencari bantuan pengangguran melonjak di Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu menjadi 965 ribu orang. Data yang diterbitkan Departemen Tenaga Kerja AS pada pekan lalu tersebut menjadi level tertinggi sejak akhir Agustus 2020 dan menunjukkan kondisi pandemi saat ini meningkatkan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Melihat data tersebut, banyak analis khawatir dengan adanya jutaan orang Amerika masih menganggur. Bahkan sebanyak satu dari enam perusahaan kecil gulung tikar. “Kami memperkirakan, klaim akan tetap tinggi dengan risiko level yang kembali meningkat pada pekan lalu,” kata Ekonom Oxford Economics Nancy Vanden Houten dikutip dari AP News, Kamis (14/1).

Banyak ekonom mengatakan setelah vaksin Covid-19 didistribusikan lebih luas, pemulihan juga harusnya bisa terjadi lebih meningkat lagi. Khususnya pemulihan pada semester II 2021.

Sebelum pandemi, pendaftaran mingguan pencari bantuan pengangguran biasanya berjumlah sekitar 225 ribu. Pada akhirnya jumlah tersebut meningkat hampir tujuh juta orang pada musim semi lalu.