Jumat 15 Jan 2021 08:04 WIB

Ekosistem Halal, UMKM dan Dukungan BSI

Memiliki bank syariah sendiri yang mempunyai daya saing global menjadi sangat penting

Red: Hiru Muhammad
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama I Ngatari dan Wakil Direktur Utama II Abdullah Firman Wibowo berpose dalam sesi foto usai penandatanganan akta penggabungan tiga bank syariah milik Himbara di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama I Ngatari dan Wakil Direktur Utama II Abdullah Firman Wibowo berpose dalam sesi foto usai penandatanganan akta penggabungan tiga bank syariah milik Himbara di Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Oleh Irfan Syauqi Beik, Ekonom Syariah FEM IPB 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan industri halal dari waktu ke waktu menunjukkan indikasi yang menggembirakan. Dalam State of the Global Islamic Economy Report 2020-2021 terungkap bahwa, meskipun belanja penduduk muslim dunia mengalami penurunan 8 persen di tahun 2020, namun diperkirakan angka ini akan kembali naik di akhir tahun 2021 ini. Angka belanja penduduk muslim dunia diperkirakan naik dari USD 2,02 triliun pada tahun 2019, menjadi USD 2,4 triliun di tahun 2024. Data ini belum termasuk total aset keuangan syariah global yang mencapai angka USD 2,88 triliun. 

Perhitungan belanja tersebut didasarkan pada enam sektor riil perekonomian syariah. Keenam sektor tersebut adalah makanan halal, fashion Islami, pariwisata syariah (pariwisata ramah muslim), media dan rekreasi Islami, kosmetika halal dan obat-obatan halal. Industri makanan halal menjadi sektor yang paling dominan, dimana nilai industri ini secara global mencapai angka USD 1,17 triliun,diikuti fashion Islami sebesar USD 277 miliar, serta media dan rekreasi Islami sebesar USD 222 miliar.

Adapun posisi Indonesia berdasarkan laporan tersebut berada di urutan keempat, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya. Secara spesifik, posisi Indonesia berada di urutan keenam untuk pariwisata halal, urutan ketiga untuk fashion Islami, urutan keenam untuk obat-obatan dan kosmetika halal, dan urutan kelima untuk media dan rekreasi. Khusus keuangan syariah, peringkat global Indonesia ada di urutan keenam.