Jumat 15 Jan 2021 08:07 WIB

AS Sebut Houthi Teroris, PBB Menolak

Penetapan Houthi sebagai teroris hanya akan memperburuk bencana kemanusiaan di Yaman.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Kelompok pemberontak Houthi Yaman.
Foto: Anadolu Agency
Kelompok pemberontak Houthi Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Kepala Kemanusiaan PBB Mark Lowcock akan mendesak Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan keputusannya menjadikan Houthi Yaman sebagai kelompok teroris. Sebab penunjukkan tersebut bakal menyebabkan kelaparan skala besar dalam hampir 40 tahun di Yaman.

Lowcock berencana membuat seruan tersebut dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB (DK PBB), Kamis (14/1) waktu setempat. Lowcock menunjukkan bahwa data tertulis 16 juta dari 30 juta orang Yaman akan kelaparan tahun ini.

Baca Juga

"Sudah, sekitar 50 ribu orang pada dasarnya mati kelaparan dalam apa yang pada dasarnya kelaparan kecil. Lima juta lainnya hanya satu langkah di belakang mereka," ujar Lowcock dilansir laman Aljazirah, Kamis.

Menurutnya, penunjukan teroris oleh AS membuat perusahaan menarik diri dari berurusan dengan Yaman. Lowcock mengingatkan kelaparan tidak akan dicegah dengan lisensi yang AS katakan akan diperkenalkan sehingga beberapa bantuan kemanusiaan dan impor dapat terus mencapai Yaman. "Apa yang akan mencegahnya? Kebalikan dari keputusan itu," kata Lowcock.

Dia mengatakan, bahwa Yaman mengimpor 90 persen makanannya, hampir semuanya dibeli melalui jalur komersial, jadi pengiriman bantuan tidak cukup untuk mencegah kelaparan.

"Lembaga bantuan memberi orang voucher atau uang tunai untuk membeli makanan yang diimpor secara komersial di pasar. Lembaga bantuan tidak bisa menggantikan sistem impor komersial," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement