REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2020 mencatatkan surplus 2,10 miliar dolar AS. Realisasi ini berbeda dari pola tahun-tahun sebelumnya yang biasa mengalami defisit.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, biasanya, kinerja impor dan ekspor mengalami penurunan pada akhir tahun mengingat banyak hari libur. "Tapi, pattern Desember 2020 ini terbalik dan tentunya sangat menggembirakan," ucapnya dalam konferensi pers secara virtual pada Jumat (15/1).
Surplus pada bulan lalu terutama dikarenakan adanya perbaikan kinerja ekspor yang mengalami pertumbuhan 14,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 16,54 miliar dolar AS. Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh sektor, kecuali migas yang mengalami kontraksi 10,10 persen.
Industri pengolahan yang berkontribusi hingga 78,10 persen terhadap ekspor Desember 2020 mengalami surplus tertinggi, yakni 19,14 persen, menjadi 12,92 miliar dolar AS. Sektor pertanian juga mencatatkan pertumbuhan positif 16,61 persen, menjadi 430 juta dolar AS.