REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengungkapkan jaringan telekomunikasi yang terdampak pascagempa bumi yang mengguncang Kabupaten Mamuju, Majene dan Polman Sulawesi Barat, Jumat (15/1) dini hari.
Johnny memaparkan, berdasarkan laporan Telkom group sebagai operator yang mengkaver terbesar di wilayah tersebut, jaringan TSEL sempat down namun sudah dapat normal kembali. "Alpro ( alat produksi) secara keseluruhan aman, Backbone Mamuju ke Palu dan Mamuju ke Makassar Aman," kata Johnny kepada melalui pesan singkatnya, Jumat (15/1) siang.
Namun Johnny mengatakan, gempa berkekuatan 6,2 SR itu mengakibatkan gedung lama Sentral Telepon Otomat (STO) Mamuju rusak sedang hingga berat, serta gedung perangkat/plasa rusak ringan di Mamuju. Sementara, jaringan fiber optic, kata Johnny, akses saat ini sedang diinvestigasi."Metro Mamuju sempat restart sekitar 7 menit jam 02:28 - 02:35 dan sudah normal kembali," ungkapnya.
Ia mengatakan, karena saat ini kondisi PLN di area Mamuju masif mati maka operasional alat produkdi Telkom ditopang oleh genset cadangan BBM yang cukup. Selain itu, ia mengungkap kondisi Base Transceiver Station (BTS) Tsel juga ikut terdampak gempa.
"12 BTS down under BSCZ_WONOMULYO1, 56 BTS down under BSCZ_MAMUJU1, NodeB down under RNCZ_WONOMULYO1, 43 NodeB down under RNCZ_MAMUJU1, dan 68 eNodeB down under Mamuju Area," ungkapnya.
Sementara, kondisi karyawan organik maupun non organik TelkomGroup dalam keadaan aman. "Jaringan H3I masih dapat berjalan normal," katanya lagi. Gempa bumi dengan magnitudo 6,2 mengguncang Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1) dini hari. Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, gempa terjadi sekitar pukul 01.28 WIB.