Jumat 15 Jan 2021 14:38 WIB

AS Tambah Dua Perusahaan China dalam Daftar Hitam

perusahaan minyak terbesar ketiga di China ditambahkan ke daftar hitam ekonomi, dan Skyrizon ke daftar pengguna akhir militer - Anadolu Agency

perusahaan minyak terbesar ketiga di China ditambahkan ke daftar hitam ekonomi, dan Skyrizon ke daftar pengguna akhir militer - Anadolu Agency
perusahaan minyak terbesar ketiga di China ditambahkan ke daftar hitam ekonomi, dan Skyrizon ke daftar pengguna akhir militer - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Amerika Serikat (AS) menambahkan dua perusahaan China ke dalam daftar hitam dan mengeklaim mereka mengancam keamanan nasional AS, menurut pernyataan departemen perdagangan negara itu pada Kamis.

Perusahaan Minyak Luar Negeri Nasional China (CNOOC) ditambahkan ke daftar hitam perdagangan internasional AS dan Skyrizon ditambahkan ke pengguna akhir militer.

Baca Juga

"Kedua perusahaan itu mengancam keamanan nasional AS, dengan CNOOC membantu China mengintimidasi tetangga di Laut China Selatan dan Skyrizon karena kemampuannya untuk mengembangkan, memproduksi, atau memelihara barang-barang militer, seperti mesin pesawat militer," kata pernyataan itu.

Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan tindakan Beijing untuk memperoleh kekayaan intelektual dan teknologi untuk upaya militerisasinya merupakan ancaman bagi keamanan nasional AS dan keamanan komunitas internasional.

Kekayaan intelektual dan transfer teknologi telah menjadi masalah yang signifikan tetapi belum terselesaikan antara Washington dan Beijing yang terlibat dalam konflik perdagangan selama pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sebelum dia meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari, Trump meningkatkan tekanan pada perusahaan China, termasuk aplikasi TikTok dan WeChat, dan mencoba untuk menghapus beberapa yang diperdagangkan di Bursa Efek New York.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/as-tambah-dua-perusahaan-china-dalam-daftar-hitam/2110623
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement