REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat adanya peningkatan ekspor pada Desember 2020 sebesar 10,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,61 miliar dolar AS menjadi 1,78 miliar dolar AS. Pun jika dibandingkan Desember 2019, nilai ekspor Jatim mengalami peningkatan sebesar 3,28 persen.
Peningkatan nilai ekspor dibanding bulan lalu, disebabkan terjadinya peningkatan kinerja ekspor sektor migas maupun nonmigas. Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menyatakan, dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 5,97 persen, yaitu dari 1,44 miliar dolar AS menjadi 1,52 miliar dolar AS.
"Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 85,57 persen dari total ekspor bulan ini. Dibandingkan Desember 2019, nilai ekspor sektor nonmigas justru mengalami penurunan sebesar 7,80 persen," ujar Dadang saat menggelar konferensi pers secara virtual, Jumat (15/1).
Begitupun kinerja ekspor sektor migas pada Desember 2020 meningkat sebesar 49,06 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 172,45 juta dolar AS menjadi 257,06 juta dolar AS. Peranan ekspor sektor migas menyumbang 14,43 persen total ekspor Jawa Timur pada Desember 2020.
"Dibandingkan Desember 2019 nilai ekspor migas juga mengalami peningkatan sebesar 260,07 persen," ujar Dadang.
Golongan barang Lemak & Minyak hewan/nabati (HS 15) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 170,80 juta dolar AS. Nilai tersebut meningkat 29,87 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 131,51 juta dolar AS. Golongan ini berkontribusi sebesar 11,20 persen pada total ekspor nonmigas Jatim pada Desember 2020, dan paling banyak diekspor ke China dengan nilai 70,41 juta dolar AS.
Jika dilihat menurut negara tujuan utama ekspor nonmigas, Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jawa Timur pada Desember 2020. Disusul ke China dan Jepang. Sepanjang Desember 2020, ekspor nonmigas Jawa Timur ke Amerika Serikat mencapai 235,53 juta dolar AS. Sedangkan ekspor ke China dan Jepang berturut-turut sebesar 227,31 juta dolar AS dan 190,52 juta dolar AS.
Berdasarkan kinerja ekspor dan impor, neraca perdagangan Jawa Timur selama Desember 2020 mengalami defisit sebesar 248,83 juta dolar AS. Secara kumulatif, selama Januari-Desember 2020, neraca perdagangan Jawa Timur juga masih mengalami defisit sebesar 768,65 juta dolar AS.