Jumat 15 Jan 2021 16:28 WIB

Olimpiade Terancam, Penyelenggara Perlu Siapkan Opsi Lain

Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo bergantung pada evolusi pandemi virus corona.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
 Pekerja berdiri di atas tongkang membawa monumen cincin olimpiade di tepi laut Taman Laut Odaiba, di Tokyo, Jepang, 01 Desember 2020. Monumen cincin Olimpiade telah dipasang kembali ke lokasi aslinya setelah pekerjaan pemeliharaan. Olimpiade Tokyo 2020 telah dijadwalkan ulang menjadi 23 Juli 2021, karena pandemi virus corona.
Foto: EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Pekerja berdiri di atas tongkang membawa monumen cincin olimpiade di tepi laut Taman Laut Odaiba, di Tokyo, Jepang, 01 Desember 2020. Monumen cincin Olimpiade telah dipasang kembali ke lokasi aslinya setelah pekerjaan pemeliharaan. Olimpiade Tokyo 2020 telah dijadwalkan ulang menjadi 23 Juli 2021, karena pandemi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Reformasi Administrasi dan Regulasi Jepang, Taro Kono, mengatakan apa yang telah dipikirkan banyak orang dan apa yang tidak berani dikatakan oleh siapa pun. Ia menyatakan bahwa tuan rumah olimpiade di negara itu bergantung pada evolusi pandemi virus corona.

Kono bahkan mengatakan bahwa Komite Olimpiade Internasional (IOC) harus menyiapkan opsi cadangan. "Kami perlu melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk mempersiapkan olimpiade saat ini, tetapi itu belum tentu bisa berjalan baik," kata Kono dikutip dari Marca, Jumat (15/1).

Kono menegaskan apapun bisa terjadi di tengah ketidakpastian saat ini. Tetapi sebagai tuan rumah olimpiade, kata dia, Jepang perlu melakukan apa pun yang bisa dilakukan sehingga ketika itu berjalan, Jepang dapat menggelar olimpiade yang bagus. "IOC harus memikirkan tentang rencana B atau rencana C, tetapi situasinya tidak mudah," terangnya.

Keadaan darurat diumumkan di Tokyo bulan ini karena ada lonjakan kasus di kota itu. Penduduk Jepang tidak begitu antusias seperti dulu tentang olimpiade. Survei baru-baru ini menunjukkan bahwa 80 persen orang akan memilih untuk menunda olimpiade lagi atau membatalkannya untuk selamanya.

Ketua panitia penyelenggara, Yoshir Mori menjelaskan, keputusan akan dibuat dalam dua bulan ke depan. Olimpiade dijadwalkan diadakan antara 23 Juli dan 8 Agustus, sedangkan paralimpiade akan diadakan antara 24 Agustus dan 5 September 2021.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement