REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 18 tenaga kesehatan (nakes) batal disuntik vaksin Covid-19 pada hari pertama vaksinasi di Kota Solo, Kamis (14/1). Pembatalan, di antaranya, karena tensi atau tekanan darahnya tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, pada hari pertama ada 330 nakesmenjalani vaksinasi di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes).
"Vaksinasi kemarin alhamdulillah lancar, berjalan dengan baik, ada beberapa yang tidak jadi divaksin karena eksklusi karena tensinya tinggi," kata Siti kepada wartawan, Jumat (15/1).
Siti menyatakan belum mengetahui kelanjutan vaksinasi bagi nakes yang batal divaksin tersebut. DKK akan menunggu sistem satu data dari pemerintah pusat.
Dia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi pada Jumat dilaksanakan di sejumlah puskesmas. Antara lain, Pajang, Penumping, Purwosari, Gajahan, Sangkrah, Purwodiningratan, Ngoresan, Sibela, Nusukan, Gilingan, Setabelan dan Banjarsari.
DKK telah menunjuk 33 faskes sebagai pelaksana vaksinasi, yang terdiri dari 17 puskesmas, satu klinik, dan 15 rumah sakit. Setiap faskes diminta melaksanakan vaksinasi sepekan tiga kali.
"Jadi saya minta puskesmas menentukan sendiri jadwalnya sesuai kesibukan puskesmas," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Suci Wuryanti, menyatakan Jumat itu merupakan hari pertama Puskesmas Setabelan melaksanakan vaksinasi. Teknisnya dalam sehari dibagi menjadi beberapa sesi.
"Sasarannya itu sehari 30 orang. Sesi pertama pukul 07.30-09.00 WIB dilanjutkan 09.30-11.00 WIB, tapi kalau datang terus ya dilayani," terang Suci.
Suci menambahkan, setelah divaksinasi bukan berarti bebas merdeka, melainkan tetap harus menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari virus Corona penyebab Covid-19.