Jumat 15 Jan 2021 17:20 WIB

Belasan Nakes di Solo Batal Divaksin karena Tensi Tinggi

Sebagian tenaga kesehatan di Solo batal divaksin karena tekanan darahnya tinggi.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis menyiapkan Vaksin Sinovac yang akan disuntikan kepada penerima vaksin saat Vaksinasi COVID-19 tahap pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). Kota Solo menerima 10.620 dosis vaksin Sinovac untuk tenaga kesehatan dan mulai melakukan vaksinasi tahap pertama di 33 fasilitas kesehatan (Faskes) yang terdiri dari 17 Puskesmas, satu Klinik Bhayangkara dan 14 rumah sakit yang tersebar di Kota Solo.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Petugas medis menyiapkan Vaksin Sinovac yang akan disuntikan kepada penerima vaksin saat Vaksinasi COVID-19 tahap pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). Kota Solo menerima 10.620 dosis vaksin Sinovac untuk tenaga kesehatan dan mulai melakukan vaksinasi tahap pertama di 33 fasilitas kesehatan (Faskes) yang terdiri dari 17 Puskesmas, satu Klinik Bhayangkara dan 14 rumah sakit yang tersebar di Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 18 tenaga kesehatan (nakes) batal disuntik vaksin Covid-19 pada hari pertama vaksinasi di Kota Solo, Kamis (14/1). Pembatalan, di antaranya, karena tensi atau tekanan darahnya tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, pada hari pertama ada 330 nakesmenjalani vaksinasi di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes).

"Vaksinasi kemarin alhamdulillah lancar, berjalan dengan baik, ada beberapa yang tidak jadi divaksin karena eksklusi karena tensinya tinggi," kata Siti kepada wartawan, Jumat (15/1).

Siti menyatakan belum mengetahui kelanjutan vaksinasi bagi nakes yang batal divaksin tersebut. DKK akan menunggu sistem satu data dari pemerintah pusat.

Dia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi pada Jumat dilaksanakan di sejumlah puskesmas. Antara lain, Pajang, Penumping, Purwosari, Gajahan, Sangkrah, Purwodiningratan, Ngoresan, Sibela, Nusukan, Gilingan, Setabelan dan Banjarsari.

DKK telah menunjuk 33 faskes sebagai pelaksana vaksinasi, yang terdiri dari 17 puskesmas, satu klinik, dan 15 rumah sakit. Setiap faskes diminta melaksanakan vaksinasi sepekan tiga kali.

"Jadi saya minta puskesmas menentukan sendiri jadwalnya sesuai kesibukan puskesmas," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Suci Wuryanti, menyatakan Jumat itu merupakan hari pertama Puskesmas Setabelan melaksanakan vaksinasi. Teknisnya dalam sehari dibagi menjadi beberapa sesi.

"Sasarannya itu sehari 30 orang. Sesi pertama pukul 07.30-09.00 WIB dilanjutkan 09.30-11.00 WIB, tapi kalau datang terus ya dilayani," terang Suci.

Suci menambahkan, setelah divaksinasi bukan berarti bebas merdeka, melainkan tetap harus menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari virus Corona penyebab Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement