Jumat 15 Jan 2021 17:28 WIB

Latihan Pelantikan Biden Ditunda karena Alasan Keamanan

Latihan pelantikan Biden yang mulanya dijadwalkan pada Ahad (17/1) ditunda sehari

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Presiden terpilih Joe Biden berbicara tentang pandemi COVID-19 dalam sebuah acara di teater The Queen, Kamis, 14 Januari 2021, di Wilmington, Del.
Foto: AP/Matt Slocum
Presiden terpilih Joe Biden berbicara tentang pandemi COVID-19 dalam sebuah acara di teater The Queen, Kamis, 14 Januari 2021, di Wilmington, Del.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Latihan untuk pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden yang dijadwalkan pada Ahad (17/1) ditunda karena masalah keamanan. Politico melaporkan pada Kamis (14/1) malam dengan mengutip dua orang yang mengetahui keputusan tersebut.

Latihan pelantikan itu sekarang dijadwalkan pada Senin (18/1), menurut laporan Politico. Tim Biden juga telah membatalkan perjalanan menggunakan kereta Amtrak dari Wilmington ke Washington yang direncanakan pada Senin (18/1) karena meningkatnya masalah keamanan, tambah laporan itu.

Baca Juga

Biden akan dilantik pada Rabu, 20 Januari. Panitia pelantikan presiden AS menolak mengomentari laporan tersebut.

Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Christopher Wray mengatakan sebelumnya bahwa FBI sedang mencari orang-orang yang dicurigai dapat mengancam keselamatan selama pelantikan. Pelantikan presiden AS secara umum menarik ratusan ribu pengunjung ke Washington. Akan tetapi peserta upacara pelantikan Biden tersebut telah dikurangi secara dramatis karena pandemi Covid-19.

Biden meminta calon wakil jaksa agung dan mantan penasihat kontra terorisme Presiden Barack Obama, Lisa Monaco, untuk melayani sebagai penasihat keamanan dalam negeri sementara menjelang pelantikan pekan depan.

Para pejabat telah memperingatkan tentang rencana aksi protes bersenjata di Washington dan semua 50 negara bagian lain di AS. Kelompok aktivis khawatir tentang potensi kekerasan yang mungkin terjadi.

Peringatan itu menyusul serangan, yang terjadi pekan lalu di Gedung Capitol AS oleh para pendukung Presiden Donald Trump, yang menewaskan lima orang. Massa pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol di Washington pada Rabu (6/1) dengan niat untuk mengadang Kongres AS mengesahkan kemenangan Biden dalam pilpres AS 2020.

Trump, yang telah menantang validitas kemenangan Biden tanpa memberikan bukti, awalnya memuji para pendukungnya. Namun kemudian ia mengutuk aksi kekerasan tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement