REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Barat Darno Majid mengatakan kondisi dua anak perempuan yang terjebak reruntuhan di Jalan KS Tubun, Mamuju, Sulawesi Barat, pascagempa bumi magnitudo 6,2 masih hidup dan proses evakuasi dipercepat.
"Laporan yang kami terima dari Kepala Pelaksana BPBD Mamuju hingga pukul 14.00 WITA, untuk korban yang anak perempuan terjebak di reruntuhan bangunan itu masih dalam proses evakuasi hingga saat ini," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Barat Darno Majid melalui keterangan resminya diterima di Makassar, Jumat (15/1).
Ia mengatakan, dua anak perempuan yang videonya viral itu bernama Angel dan Catherine. Keduanya terjebak dalam puing-puing reruntuhan bangunan yang hampir rata dengan tanah.
Darno menuturkan, kondisi kedua anak perempuan itu masih hidup dan proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati. Karena parahnya runtuhan bangunan yang berlokasi di JL KS Tubun itu.
Ia pun meminta kepada semua regu penyelamat maupun lainnya agar tetap terus memantau kondisi keduanya dan mempercepat proses evakuasi. Selanjutnya dibawa ke tempat aman agar bisa mendapatkan pertolongan.
Data korban meninggal dunia hingga pukul 14 WITA sebanyak 27 orang. Terdiri atas 18 orang di Kota Mamuju dan sembilan orang di Majene.
Sementara pembaruan data korban yang mengalami luka-luka akibat gempa tersebut ia mengatakan masih belum terkumpul pendataan oleh tim BPBD masih terus berjalan. Namun diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan.
Sebelumnya gempa magnitudo 6,2 terjadi di wilayah Sulawesi Barat pada Jumat dini hari (15/1), pukul 02.28 WITA, dan telah merobohkan banyak bangunan. Gempa tersebut berpusat enam kilometer timur laut Kabupaten Majenet epatnya di 2.98 LS-118.94 BT pada kedalaman 10 kilometer.
Sejumlah bangunan di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, ambruk akibat gempa merusak yang mengguncang wilayah itu, seperti Maleo Town Square, toko, mini market dan Rumah Sakit Mitra Manakarra. Beberapa gedung dan fasilitas pemerintah, yakni bagian depan Kantor Gubernur Sulbar juga mengalami kerusakan parah sehingga dilaporkan menimbun dua petugas keamanan di sana.