REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Meninggalnya Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf pada Jumat (15/1) menjadi kehilangan besar bagi Umat Islam di Indonesia. Sosok Habib kelahiran Jakarta tersebut dikenal sebagai seorang ulama dan teladan yang baik selama hidupnya.

Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zein bin Umar bin Smith menuturkan telah mengenal Habib Ali bertahun-tahun lamanya. Habib Ali, kata Habib Zein, merupakan seorang yang memiliki pengetahuan agama yang luas dan menjadi teladan atas semua ajaran yang dia berikan. Menurutnya, tidak banyak yang bisa memiliki karakter seperti Habib Ali ini.

"Beliau mengajarkan sesuai nash-nash atau dasar-dasar dari kitab dan mengajarkan itu, menasehatkan sesuatu yang dijalankan juga. Karena kan jangan mengatakan, mengajarkan yang baik tapi dia sendiri tidak melakukan hal yang baik, kan nggak bagus," tutur Habib Zein, Jumat (15/1).

Habib Zein mengisahkan, Habib Ali memiliki banyak pemahaman tentang kitab-kitab Islam sehingga menjadi rujukan banyak orang. Almarhum juga menjadi sedikit orang yang bisa menggabungkan kajian ilmu dengan aktivitas zikir dalam satu majlis.

"Jadi dalam majelis itu, ada majelis ilmu ada majelis dzikir. Nah, di dalam majelis beliau, dua-duanya ada. Kadang ada majelis isinya majlis dzikir saja untuk mengisi ketenangan hati, tapi ada juga hanya majelis ilmu nggak ada zikirnya, isinya pemikiran-pemikiran rasional," katanya.

"Keistimewaan dari beliau itu, beliau bisa menggabungkan dzikir dan ilmu berjalan bersama," tambahnya.

Meninggalnya Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf dikatakannya menjadi kehilangan bagi Rabithah Alawiyah dan berharap akan ada penerus almarhum sebagai sosok ulama yang menjadi teladan baik. "Saya selalu katakan mauizoh hasanah atau nasehat yang baik itu penting, tapi lebih penting lagi uswah hasanah atau keteladanan yang baik,"jelasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika