Jumat 15 Jan 2021 21:33 WIB

Satu Juta Umat Hindu Berkumpul Rayakan Festival Agama

Banyak di antara jutaan peziarah Hindu berkumpul di Sungai Gangga tanpa masker

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Sekitar satu juta peziarah Hindu sudah mulai berkumpul di tepi Sunggai Gangga di kota Haridwar, India utara, Kamis (14/1) waktu setempat. Ini menandai dimulainya festival keagamaan besar yang berlangsung meskipun ada risiko besar penularan infeksi Covid-19.

Jutaan orang lagi diperkirakan akan hadir dalam beberapa pekan mendatang untuk perayaan Kumbh Mela, yakni salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia. Peziarah melakukan ritual mandi di Sungai Gangga dengan keyakinan bahwa air suci akan membersihkan mereka dari dosa-dosa.

Baca Juga

Para pejabat mengatakan langkah-langkah untuk mencegah lonjakan kasus infeksi Covid-19 telah dilakukan. Di antaranya pra-pemesanan untuk mengendalikan nomor antrean, jarak sosial yang ketat, dan area mandi dengan kode warna.

"Pandemi ini sedikit mengkhawatirkan, tetapi kami melakukan semua tindakan pencegahan,” kata salah satu penyelenggara, Siddharth Chakrapani dikutip laman Guardian, Jumat (15/1).

Kebanyakan dari mereka yang berjalan ke sungai yang membeku pada Kamis pagi tidak mengenakan masker dan menjaga jarak sosial sulit. Seorang pejabat senior polisi, Senthil Avoodai K Raj, mengatakan ribuan pasukan keamanan hadir dan denda dapat dikenakan karena melanggar peraturan Covid-19.

Beberapa jamaah di Haridwar menepis ancaman dari virus tersebut. "India tidak seperti Eropa dalam hal kekebalan, kami lebih baik,” kata Sanjay Sharma.

"Sungguh menyedihkan melihat orang-orang yang tidak berkumpul di Kumbh dalam jumlah yang sama seperti sebelumnya. Kebenaran terbesar di Bumi adalah kematian. Apa gunanya hidup dengan ketakutan?" ujarnya menambahkan.

UNESCO telah mengakui Kumbh Mela sebagai warisan budaya tak benda. Menurut mitologi Hindu, dewa dan setan berperang memperebutkan kendi suci yang berisi nektar keabadian. Tetesan jatuh di empat lokasi berbeda, yang sekarang bergantian sebagai tuan rumah.

Beberapa festival keagamaan lainnya sedang berlangsung di India pekan ini, termasuk Gangasagar Mela di Kolkata, di mana para pejabat memperkirakan sekitar 15 ribu orang menghadirinya. Madurai di negara bagian selatan Tamil Nadu akan mengadakan karnaval berburu banteng yang dikenal sebagai Jallikattu, di mana orang-orang yang bersuka ria memegang tanduk binatang saat mereka berlari melewati kerumunan orang.

Banyak pertemuan keagamaan di seluruh dunia telah dibatalkan atau diperkecil karena pandemi Covid-19. Ibadah haji di Makkah hanya diizinkan untuk beberapa ribu Muslim dibandingkan dengan lebih dari dua juta pada tahun-tahun normal.

Paus merayakan misa tengah malam pada Malam Natal dengan kurang dari 100 peserta, bukan biasanya yang mencapai 10 ribu. Di hampir semua negara, Kristen, Muslim, Yahudi, dan pemeluk agama lain telah membatasi atau membatalkan acara yang menandai festival keagamaan dalam 10 bulan terakhir.

India telah mencatat lebih dari 10 juta kasus Covid-19. India termasuk negara dengan jumlah tertinggi kedua di dunia setelah AS dan telah mencatat lebih dari 150 ribu kematian.

Pada Sabtu lalu, pemerintah mengatakan akan meluncurkan program vaksinasi yang bertujuan untuk menyuntik 300 juta orang pada awal Agustus. Petugas kesehatan dan garis depan akan divaksinasi terlebih dahulu, diikuti oleh orang di atas 50 tahun dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement