REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,7 terasa di Kabupaten Pangandaran, Jumat (15/1) malam. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, gempa dirasakan ringan oleh sebagian masyarakat.
"Iya benar tadi gempa. Kami yang piket di kantor tak merasakan, hanya ada laporan dari relawan di lapangan, gempa dirasakan masyarakat," kata petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Pangandaran, Iqbal, saat dikonfirmasi Republika.co.id.
Menurut dia, gempa hanya dirasakan masyarakat di beberapa wilayah. Guncangan akibat gempa juga tak membuat masyarakat panik lantaran hanya terasa ringan.
Hingga Jumat malam, petugas BPBD belum menerima adanya dampak kerusakan akibat gempa yang terjadi. Namun, petugas masih melakukan pemantauan. "Kita terus melakukan monitoring," kata Iqbal.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa tersebut terjadi pada Jumat sekira pukul 21.17 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi berkekuatan M 4.7 dan berpusat di koordinat 8.48 LS dan 108.66 BT, tepatnya di laut pada jarak 88 kilometer tenggara Kabupaten Pangandaran. Pusat gempa berada di kedalaman 57 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal. Gempa terjadi akibat aktivitas zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Selain mengakibatkan guncangan di Pangandaran, dampak gempa yang digambarkan peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, dirasakan di wilayah Tasikmalaya, dan Cisompet (Kabupaten Garut). Di tiga wilayah itu, gempa diraskaan dengan skala intensitas III MMI atau seperti ada truk lewat dekat rumah.