REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) telah meluncurkan kampanye vaksin Covid-19 dalam upaya memvaksinasi lebih dari 50 persen populasi. Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA, mengatakan sebanyak 1.167.251 orang telah menerima suntikan vaksin, dengan 11,8 dosis diberikan per 100 orang.
Otoritas kesehatan mendorong penduduk dan warga untuk melakukan vaksinasi guna memerangi pandemi virus corona. Vaksin yang digunakan, adalah vaksinasi Sinopharm dari China dan Pfizer-BioNTech dari Jerman.
Kedua jenis vaksin telah tersedia di UEA. Sedangkan vaksin Sputnik Rusia sedang dalam tahap menjalani uji coba fase III di Abu Dhabi.
Pemerintah UEA memberikan dosis vaksin Sinopharm secara gratis dan diklaim efektif 86 persen. Vaksin tersebut telah diujicobakan selama musim panas kepada 31 ribu penduduk.
Di Dubai, enam fasilitas yang didirikan oleh otoritas kesehatan setempat juga menawarkan vaksinasi Pfizer-BioNTech gratis. Vaksin ini mengklaim 95 persen efektif, tetapi harus disimpan pada suhu yang sangat rendah.
Warga UEA diharapkan melakukan vaksinasi virus corona untuk mencegah penyebaran virus. "Kami mulai dengan warga negara UEA dan ekspatriat yang memiliki visa tinggal di Dubai, yang berusia di atas 60 tahun, atau mereka yang memiliki penyakit kronis atau pekerja di garis depan," kata Dr. Khawla Al-Hajjaj dari Zabeel Primary Health Care di Dubai, dilansir dari Arab News, Sabtu (16/1).
Pemesanan untuk vaksinasi dapat dilakukan melalui layanan aplikasi DHA atau melalui call center di 800342.
Al-Hajjaj mengatakan bahwa tidak ada efek samping yang dilaporkan. Selain gejala ringan seperti sakit kepala, bengkak di tempat suntikan dan demam. Ini respons normal terhadap jenis vaksin apapun.
UEA berada di urutan kedua di dunia setelah Israel dalam tingkat administrasi vaksin virus corona. UEA menginokulasi lebih dari 180 ribu orang per hari untuk mengatasi lonjakan tingkat infeksi.
Pada Kamis (14/1), UEA melaporkan rekor terbaru infeksi virus corona mencapai 3.407 kasus, dengan tujuh kematian menjadikan jumlah keseluruhan kasus meninggal menjadi 733.