REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P.S Brodjonegoro mengingatkan agar alat pendeteksi cepat Covid-19, GeNose tetap diperbarui dan dilakukan pemeliharaan. Sebab, alat utama yang digunakan GeNose adalah sebuah mesin kecerdasan artifisial (AI).
"Pertama, dari sisi penelitian harus selalu dilakukan update apalagi yang digunakan adalah sistem AI yang artinya tingkat akurasi akan makin baik apabila terus dilakukan perbaikan pada software-nya maupun dengan menggunakan data yang lebih banyak," kata Bambang, dalam telekonferensi, Jumat (15/1).
Ia menegaskan, pada intinya tim pengembang jangan berpuas diri dengan jenis GeNose yang ada sekarang. Pembaruan dan pemeliharaan secara berkala harus tetap dilakukan agar efektivitas mesin tetap terjaga.
Selain itu, dari sisi industri ia juga berharap agar produksi GeNose ke depannya bisa segera bertambah. Selain bisa memenuhi pesanan yang hingga saat ini sudah lebih dari 15 ribu, Bambang berharap produksi GeNose bisa ditingkatkan di luar pesanan tersebut.
Namun, di satu sisi ia juga mengingatkan pada industri agar kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga. Walaupun saat ini GeNose banyak dibutuhkan, kualitas produk harus tetap diutamakan.
"Pada saat yang sama, saya mohon kepada industri yang terlibat untuk menjaga produk yang nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat," kata dia lagi.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya inovasi-inovasi terkait pendeteksi Covid-19 ke depannya. Oleh karena itu, ia mendorong agar para peneliti terus melakukan inovasi.