REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum meninggal dunia, cucu Rasulullah SAW, al-Hasan bermimpi melihat tulisan surat Al-Ikhlas. Dikutip dari buku Hasan dan Husain the Untold Story karya Sayyid Hasan al-Husaini, beberapa tahun setelah 'amul jama'ah, al-Hasan bermimpi melihat tulisan ayat pertama dari surah Al-Ikhlash, Qul huwallahu ahad (Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa") di antara kedua matanya.
Al-Hasan sangat senang dengan mimpi itu. Mimpi ini pun kemudian terdengar oleh Sa'id bin al-Musayyib, lalu dia berkomentar: "Jika mimpi itu benar, berarti ajalnya sudah dekat". Dan benar saja, beberapa hari setelah mimpi itu, al-Hasan meninggal dunia (Al Bidayah wan Nihayah).
Sebagaimana sang kakek, al-Hasan meninggal dunia karena efek racun yang masuk ke dalam tubuhnya (melalui makanan). Ketika masih sehat walafiat, al-Hasan mewarisi banyak kemiripan dengan Rasulullah, bahkan menjelang ajalnya, kondisinya pun mirip dengan kondisi beliau dahulu.
Menurut sejumlah riwayat, orang yang meracuni al-Hasan adalah istrinya sendiri, Ja'dah binti al-Asy’ats. Ada pula yang menyebutkan Mu'awiyah yang memerintahkan Ja'dah untuk melakukan makar ini.
Akan tetapi, kebenaran riwayat tersebut tidak pernah terbukti. Lantas, siapakah yang menyebarkan riwayat-riwayat seperti itu?
Yang pasti, perbuatan keji itu dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Perlu diketahui pada saat itu banyak sekali yang tidak suka melihat umat Islam bersatu. Apalagi setelah al-Hasan berhasil mewujudkan 'amul jama'ah hingga kaum muslimim bersatu di bawah seorang khalifah, maka kedengkian mereka mencapai titik didih.