REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin menyatakan banjir di wilayah ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan pada hari ketiga ini makin naik meskipun tidak turun hujan pada Jumat malam. Banjarmasin dapat kiriman air dari hulu.
"Kondisi Kota Banjarmasin di hari ketiga banjir, dapat air kiriman dari hulu, selain itu air laut pasang, hingga genangan air makin tinggi," ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kota Banjarmasin Herliansyah di Banjarmasin, Sabtu.
Menurut dia, kondisi banjir yang makin tinggi terpantau di daerah Banjarmasin Timur, Sungai Lulut, di Jalan Pramuka, di Jalan Veteran hingga Pangambangan.
Ketinggian air saat ini di pemukiman warga hingga meluber ke jalan antara 30-40 centimeter, bahkan sebagian lebih dari itu, khususnya di dekat sungai.
"Banyak warga yang nelpon BPBD untuk minta evakuasi," ujarnya.
Menurut Harliansya, air datang dari hulu karena Banjarmasin daerah paling hilir bagian Sungai Martapura, sejak tadi malam cukup besar. "Kan daerah Sungai Batang, Sungai Tabuk dan Martapura di daerah tetangga Banjarmasin masih banjir parah, air dari sana tertumpu mengalir kebagian hilir Banjarmasin di Sungai Martapura," paparnya.
Sehingga, kawasan pemukiman di pinggiran Sungai Martapura, juga anak sungai lainnya, mengalami banjir. Banjarmasin sudah terendam banjir sejak 14 Januari 2021. "Di hari ketiga ini makin banyak yang mengungsi, di mana-mana sekarang mulai didirikan tempat pengungsian oleh masyarakat," tuturnya.
Dia menyampaikan pengungsi di Banjarmasin Selatan, sementara ini yang sudah terdata lebih 500 jiwa. Sebagian berada di pengungsian swadaya masyarakat dan di posko kecamatan. "Belum lagi di empat kecamatan lainnya, data pengungsi terus kita lakukan ini," paparnya.