REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengirimkan tim medis dan tim tanggap bencana dari Jakarta untuk membantu proses evakuasi korban bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1).
"Selain tim tanggap bencana yang dikirimkan, Baznas juga menerjunkan tim medis yang terdiri atas dokter, bidan, apoteker, dan relawan. Karena kita ketahui bersama, selain evakuasi dan pengobatan korban, bencana seperti ini juga akan berpengaruh terhadap kesehatan lanjutan dan trauma bagi para pengungsi pasca gempa bumi," kata Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id pada Sabtu (16/1).
Selain mengerahkan personel dari pusat, Baznas telah terlebih dahulu mengirimkan tim tanggap bencana dan tim Lembaga Beasiswa Baznas (LBB) dari Maros, Sulawesi Selatan, yang menjadi titik terdekat dari lokasi bencana. Tim Baznas terlebih dahulu melakukan swab test untuk memastikan aman dari Covid-19 sebelum diberangkatkan.
Selain tim penyelamatan di lokasi terdampak, Baznas juga akan berfokus pada pelayanan bantuan makanan dan kebutuhan lainnya bagi korban di pengungsian. Pelayanan kesehatan menjadi salah satu perhatian Baznas, dengan turut menerjunkan tim medis dari Rumah Sehat Baznas (RSB).
Arifin mengatakan, hingga kini Baznas terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD setempat, dan seluruh stakeholder terkait untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para korban. Selain itu, Baznas juga akan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terdampak tentang pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan selama pandemi.
"Baznas akan terus mendampingi para korban terdampak, dalam proses evakuasi hingga pemulihan bencana. Kami berharap korban gempa bumi di Sulawesi Barat diberi kekuatan untuk bisa bangkit dari musibah ini," kata Arifin.