REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku-Sulawesi Tenggara, Muhammad Faris Kastela, mengungkapkan dipilihnya Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) oleh Presiden Joko Widodo merupakan penghargaan tertinggi akan perbedaan dan keragaman di republik ini.
"Meskipun sebagai negara mayoritas Muslim, namun Presiden Jokowi memilih Kapolri non-Muslim. Sama seperti pembantu Presiden lain di Kabinet, ada juga beberapa yang non-Muslim. Di negara Muslim lainnya, di Mesir, misalnya, wakil presidennya juga pernah dipilih seorang perempuan Kristen Koptik," papar Faris dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/1).
Lebih lanjut, dijelaskan dia, Rasulullah juga pernah menunjuk seseorang yang beragama non-Muslim saat hijrah ke Makkah dari Madinah sebagai guide atau petunjuk jalan.
"Karena itu, kami berharap, pemilihan Komjen Listyo sebagai calon Kapolri tunggal jangan 'digoreng' dengan isu agama. Kita harus dewasa, di tengah keterbukaan informasi seperti ini, jangan berprasangka buruk jika sebuah jabatan dipimpin non-Muslim maka dia tidak akan berpihak kepada umat Islam. Jangan begitu cara berpikirnya," ujar Faris.
Tokoh milenial Muslim Maluku-Sulawesi Tenggara itu memberikan contoh bagaimana seorang Komjen Listyo saat menjadi Kapolres di beberapa daerah dan Kapolda Banten yang pertama didekati ialah ulama.
"Maka, tidak heran, meskipun di awal ada penolakan terhadap dirinya saat itu, namun lambat laun, hingga sekarang hubungan baik Komjen Listyo dengan para ulama di Banten, Surakarta, Semarang, Pati masih terjalin dengan baik," ungkapnya.
Bahkan, lanjut dia, saat ini ketika Komjen Listyo dipilih Presiden Jokowi sebagai Calon Kapolri, banyak ulama yang mendukungnya.
"Salah satunya ulama Karismatik Banten Abuya Muhtadi Dimyathi yang mendukung keputusan Presiden Jokowi menunjuk Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri," imbuhnya.
Diungkap Faris, Abuya Muhtadi Dimyathi juga percaya, Listyo bisa menjaga dan mengamankan negara jika nantinya menjabat sebagai Kapolri.
Mufti Syafi'iyyah nasionalis dari Banten itu menyampaikannya merujuk pengalaman Listyo yang pernah menjabat sebagai Kapolda Banten.
"Saat Komjen Listyo menjadi Kapolda, dikatakan Abuya Muhtadi situasi Banten aman tanpa gejolak. Selain itu, Kabareskrim Polri itu juga disebutnya sebagai sosok yang dekat dengan ulama," ucapnya.
Masih kata Abuya Muhtadi, tugas utama Komjen Listyo untuk terus mengamankan negara ini. "Insya Allah mampu. Kalau beliau jadi (Kapolri) saya di belakangnya dan sebatas penguat saja. Saya ikut bagaimana keputusan pusat saja," kata Abuya Muhtadi kepada wartawan, Jumat (15/1).
BACA JUGA: Viral Pidato Presiden Jokowi Perintahkan "Dor Mereka", Ini Cek Faktanya